Mengapa Swiss Memilih Jadi Negara Netral?
Meskipun Konfederasi bersikap netral dalam konflik internasional, hal ini tidak menghentikan Swiss untuk berperang. Misalnya, banyak warga Swiss yang terus mengejar karier militer baik secara individu di angkatan bersenjata asing atau sebagai bagian dari unit tentara bayaran yang dibeli oleh penguasa asing.
Misalnya, Garda Swiss Raja Prancis Louis XVI yang bernasib buruk selama Revolusi Prancis dan Garda Swiss Vatikan adalah dua contoh tentara Swiss paling terkenal dalam dinas luar negeri. Netralitas tidak dapat membendung gelombang Revolusi Prancis agar tidak mencapai Swiss. Bahkan, negara itu menjadi medan perang saat pasukan Republik Revolusi Prancis bertempur melawan lawan Austria dan Russia di seluruh Swiss pada akhir tahun 1790-an.
Kemenangan Jenderal Andre Massena atas gabungan pasukan Russia dan Austria di Zurich pada bulan September 1799 mengamankan pengaruh Prancis di Swiss. Prancis Revolusioner juga mengawasi pembentukan Republik Helvetik pada tahun 1798 dengan pendukung Swiss yang antusias.
Namun hal tersebut tidak menjamin dukungan Swiss untuk kepentingan Prancis. Faktanya, Napoleon percaya bahwa Swiss merupakan tantangan bagi kepentingan Prancis, terutama yang melibatkan akses ke Italia.
Seperti yang dicatat Andrew Roberts, Napoleon menulis pada bulan September 1802 bahwa pemerintah Swiss pro-Prancis yang baru harus dibentuk atau "tidak akan ada Swiss". Akibatnya, ia mengumumkan Undang-Undang Mediasi pada tahun 1803. Alexander Grab menjelaskan bahwa hal ini mengubah Swiss dengan menciptakan pemerintah pusat yang rapuh dan sembilan belas kanton.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya