Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengapa Ada Orang yang Rela Jadi Polisi atau Anggota TNI Gadungan?

Foto : the conversation

Seorang TNI gadungan ditangkap aparat kepolisian.

A   A   A   Pengaturan Font

Di media sosial, asosiasi seragam dengan maskulinitas "dibudidayakan" oleh berbagai akun di sosial media melalui unggahan-unggahan yang seakan memamerkan seragam. Akun ini dapat berupa akun individu ataupun akun pengunggah ulang (repost) dengan keterangan yang mengasosiasikan istilah "TNI", "Polri", atau "abdi negara" dengan kata-kata yang bermakna kekaguman, seperti "ganteng", "cantik, dan "idamanku".

Salah seorang pelaku berinisial ASP, polisi sekaligus dokter forensik bohongan, menyatakan bahwa ia kerap beraksi menjadi aparat gadungan demi memperdaya 10 korban perempuan, termasuk seorang polwan, berbekal seragam dan tanda kepangkatan yang ia beli sendiri. Secara tidak langsung, ia telah meladeni maskulinitas yang rapuh.

3. Representasi kemapanan

Pemujaan berlebihan terhadap profesi "abdi negara," yang dianggap memiliki penghasilan tetap dan masa purnatugas yang terjamin, turut berkontribusi dalam maraknya kasus TNI-Polri gadungan.

Dalam promosi rekrutmen atau konten-konten di media sosial, narasi terkait kemapanan ini tidak jarang digaungkan oleh aparat asli dan kerap memojokkan profesi lain terutama yang tak memiliki penghasilan tetap
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top