Mengapa Ada Orang yang Rela Jadi Polisi atau Anggota TNI Gadungan?
Seorang TNI gadungan ditangkap aparat kepolisian.
Pemberitaan tentang aparat gadungan seringkali hanya menghakimi "halusinasi" para pelaku tanpa mempertanyakan mengapa ada warga sipil yang mau mengimitasi citra aparat keamanan.
Satrio Dwicahyo, Universitas Gadjah Mada
Belakangan ini, penggunaan media sosial telah merevolusi dunia ke-humas-an militer dan kepolisian. Media sosial kini seakan menjadi mercusuar bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk membangun citra aparat yang positif dalam menjalankan fungsi pertahanan dan keamanan dan menarik simpati masyarakat.
Tak jarang kita melihat aparat militer dan polisi "unjuk seragam" di sosial media untuk menaikan popularitas. Akun pribadi anggota TNI maupun Polri di media sosial, terutama Instagram, memiliki lebih banyak pengikut dibandingkan dengan akun resmi kesatuannya.
Popularitas akun-akun ini ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi, popularitas mereka di media sosial dapat menjadikan aparat-aparat tersebut diketahui publik. Hal itu secara tidak langsung akan membuat instansi mereka tertuntut untuk jadi lebih transparan.
Di sisi lain, popularitas para aparat ini kemudian menjadi referensi bagi mereka yang berniat buruk dengan menjadi aparat gadungan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya