Mengapa Ada Orang yang Rela Jadi Polisi atau Anggota TNI Gadungan?
Seorang TNI gadungan ditangkap aparat kepolisian.
Ada juga aparat kepolisian yang bebas dari jerat pidana dalam tragedi Kanjuruhan. Contoh tersebut menunjukkan bahwa aparat berseragam memang kerap imun dari perkara hukum.
"Kekuatan super" ini tidak hanya mencederai prinsip kesetaraan di muka hukum tetapi turut memberi alasan bagi warga sipil untuk menjadi TNI dan Polri gadungan.
Sebagai contoh, ZA, lelaki asal Banyuwangi, yang mengaku anggota TNI dari Intel Pasukan Perintis Mabes (kesatuan yang tidak pernah ada) ditangkap setelah memeras dua orang pengusaha di kampung halamannya.
Ketika beroperasi, ZA mengenakan seragam loreng dan sepatu lars sebagaimana seorang prajurit TNI. Di hadapan aparat kepolisian setempat, ZA mengaku bahwa penyamarannya sebagai anggota intel kerap digunakan untuk mengakali hukum.
Konteks seperti di atas tidak hanya ditemukan pada kasus ZA. Keinginan untuk tidak tersentuh hukum menjadi salah satu faktor yang jamak dan inklusif ditemui di antara TNI dan Polri gadungan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya