Mengagetkan, Ada Apa Tiba-tiba Penjaga Makam Korban Letusan Gunung Krakatau Tahun 1883 Sampaikan Ini
Mbah Asri seorang nenek berusia 95 tahun di Desa Muruy Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten kini menjaga dan merawat makam korban letusan Gunung Krakatau tahun 1883 yang mengakibatkan terjadi gelombang tsunami.
Begitu juga Nasirudin, seorang penunggu vila di Pantai Carita mengaku dirinya hingga saat ini tetap membuka kegiatan usaha penginapan dan tidak terpengaruh adanya letusan Anak Krakatau.
"Kami mendengar sejak sepekan Anak Krakatau erupsi, namun seperti biasa saja, " katanya menjelaskan.
Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau (GAK) Pasauran Serang, Deni Mardiono menyatakan nelayan dan wisatawan dilarang mendekat kawasan Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda guna menghindari terkena bebatuan lava pijar.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bandung menaikkan status Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) terhitung sejak tanggal 24 April 2022, pukul 18.00 WIB.
Selama ini, aktivitas GAK terjadi peningkatan cukup signifikan, sehingga menjadi Siaga dengan radius 5 kilometer dari sebelumnya 2 kilometer.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya