Mengagetkan, Ada Apa Tiba-tiba Penjaga Makam Korban Letusan Gunung Krakatau Tahun 1883 Sampaikan Ini
Mbah Asri seorang nenek berusia 95 tahun di Desa Muruy Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten kini menjaga dan merawat makam korban letusan Gunung Krakatau tahun 1883 yang mengakibatkan terjadi gelombang tsunami.
Pandeglang - Mbah Asri seorang nenek berusia 95 tahun di Desa Muruy Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten kini menjaga dan merawat makam korban letusan Gunung Krakatau tahun 1883 yang kala itu mengakibatkan terjadi gelombang tsunami.
Bencana letusan Gunung Krakatau pada masa itu telah menimbulkan korban jiwa sekitar 36 ribu warga pesisir Pantai Banten dan Lampung.
Gelombang pengungsi pascabencana letusan Gunung Krakatau itu untuk wilayah pantai Carita dan Labuantersebar di Kecamatan Menes dan Kecamatan Jiput, karena lokasinya tidak begitu berjauhan.
Ribuanpengungsi itu mereka kondisinya mengalami luka-luka, sakit hingga kerawanan pangan.
Bencana dahsyat letusan Gunung Krakatau hingga abu vulkaniknya sampai ke Benua Eropa.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya