Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 06 Des 2024, 11:07 WIB

Menantikan Petunjuk Baru The Fed Jelang Akhir Perkan

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA – Seiring minimnya sentimen dari dalam negeri, pergerakan ru­piah bakal dipengaruhi faktor eksternal, terutama perkem­bangan ekonomi di Amerika Serikat (AS).

Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi melihat fokus investor pekan ini tertuju pada rilis data payroll nonperta­nian utama di AS. Data tersebut nantinya menjadi petun­juk lebih lanjut terhadap prospek penyesuaian suku bunga acuan oleh bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed).

“Selain itu, investor tetap waspada karena Asia meng­hadapi risiko geopolitik yang meningkat, termasuk momok tarif perdagangan AS di bawah pemerintahan Presiden ter­pilih AS Donald Trump yang akan datang,” ujarnya dalam rilis di Jakarta, kemarin.

Karenanya, Ibrahim memproyeksikan kurs rupiah terha­dap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Jumat (6/12), bergerak fluktuatif di kisaran 15.850-15.910 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan, Kamis (5/12) sore, menguat 75 poin atau 0,47 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.862 rupiah per dollar AS. Penguatan terjadi di tengah pasar menunggu rilis data ketenagakerjaan Non-Farm Payroll AS.

Menurut Ibrahim, pergerakan rupiah dipengaruhi sen­timen eksternal yaitu investor regional merasa sedikit lega karena pidato Gubernur The Fed, Jerome Powell di sebuah acara New York Times yang mengisyaratkan ekonomi AS dan suku bunga. “Powell mengisyaratkan kekuatan ekonomi AS dan tidak meremehkan ekspektasi untuk penurunan suku bunga pada bulan Desember, meskipun dia mengisyarat­kan pendekatan yang lebih hati-hati terhadap pelonggaran di masa mendatang,” ucapnya.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara, Muchamad Ismail

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.