Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Menanti Hasil RDG BI

Foto : ANTARA/PUSPA PERWITASARI
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Tertekannya dollar AS seiring menguatnya probabilitas penurunan bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed menjadi sentimen positif bagi rupiah. Tak hanya itu, faktor internal, terutama stabilitas politik di Tanah Air, menambah daya dorong bagi rupiah bergerak ke zona positif.

Kondisi tersebut diperkirakan berlanjut setidaknya hingga pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 17-18 Juli mendatang. Seperti diketahui, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (15/7) sore, menguat pascarekonsiliasi Jokowi-Prabowo dan juga surplusnya neraca perdagangan Juni 2019.

Rupiah menguat 88 poin dari akhir pekan lalu menjadi 13.920 rupiah per dollar AS. "Rekonsiliasi hari Sabtu (13/7) antara Jokowi dan Prabowo mampu memperbaiki stabilitas politik dalam negeri yang diharapkan juga mendorong stabilitas perekonomian," kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, kemarin.

Dari eksternal, arah kebijakan moneter global semakin jelas terkonfirmasi menuju pelonggaran. Paparan Gubernur Federal Reserve (Fed) Jerome Powell dan risalah rapat bank sentral AS itu telah memberikan kode keras kepada pelaku pasar bahwa besar kemungkinan Negeri Paman Sam juga akan mengikuti jejak Australia, India, Malaysia, dan Filipina yang telah duluan menurunkan suku bunga acuan mereka.

"Sinyal dari Powell diharapkan sudah cukup kuat untuk melunakkan hati Bank Indonesia untuk turut memangkas suku bunga acuan," kata Ibrahim.

Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top