Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 02 Jun 2023, 01:35 WIB

Menag Sebut Pancasila Bukti Majunya Peradaban RI

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas

Foto: istimewa

JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan Pancasila dapat menyatukan masyarakat sekaligus menjadi bukti majunya peradaban Indonesia.

"Bapak bangsa kita berhasil merumuskan Pancasila sebagai kalimatun sawa (satu persepsi) yang menyatukan masyarakat Indonesia. Ini bukti bahwa Indonesia memiliki peradaban yang maju," kata Menag Yaqut melalui pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (1/6).

Menag Yaqut mengatakan Hari Lahir Pancasila ini menjadi momentum bangsa untuk mengulang majunya peradaban tersebut.

Dia mengatakan untuk mempersatukan Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, serta wilayahnya yang terdiri dari ribuan pulau, bukanlah sesuatu yang mudah. "Pancasila sudah final. Ini sudah jadi alasan yang cukup bagi kita semua untuk tetap hidup damai berdampingan dan saling menghargai," tutur Menag Yaqut.

Dengan kesadaran tersebut, menurutnya, setiap insan di negeri ini akan mampu merajut sinergi dan kolaborasi untuk memajukan Indonesia.

Menag Yaqut berharap dengan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai Pancasila maka masyarakat Indonesia juga akan mampu bergotong royong dalam membangun peradaban dan pertumbuhan global.

Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016, setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.

Pemilihan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila merujuk pada momen sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan/ BPUPKI) dalam upaya merumuskan dasar negara Republik Indonesia.

Bukan Wacana

Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menegaskan bahwa Pancasila bukanlah wacana belaka.

Menurut Mahfud, Pancasila digali dan lahir dari bumi Indonesia dengan kandungan nilai etis yang berakar pada pengalaman faktual, pendalaman akar, dan pengalaman religius. "Saya tegaskan Pancasila bukan wacana belaka, melainkan realitas objektif dengan legitimasi yang kuat, baik secara filsafat, politis, maupun historis," kata Mahfud dikutip dari keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis.

Mahfud menyampaikan hal itu selepas melakukan tapak tilas di bawah pohon sukun di dekat rumah pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur, di mana Sang Proklamator merenungkan dan menemukan inti nilai Pancasila.

Tapak tilas dilakukan sebagai rangkaian sebelum Mahfud memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pancasila, Ende, Kamis.

Mahfud menjabarkan pengamalan nilai Pancasila terwujud menjadi kemampuan Indonesia menghadapi badai krisis akibat pandemi Covid-19.

Redaktur: Sriyono

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.