Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Membangun Lingkungan Belajar yang Inklusif

Foto : Istimewa

Workshop strategi pembelajaran berbasis universal design for learning di Universitas Lambung Mangkurat.

A   A   A   Pengaturan Font

Dosen perlu mengintegrasikan pengalaman mahasiswa sebelumnya dalam pembelajaran dan mengakomodir keragaman kemampuan mahasiswa dalam upaya membangun lingkungan belajar yang inklusif.

YOGYAKARTA - Faktor yang menyebabkan lingkungan kelas inklusif di antaranya keragaman tingkat intelektual dan sosial mahasiswa yang tidak terakomodir. Oleh karenanya dosen perkuliahan memberikan ruang untuk berbagai ragam kemampuan latar belakang mahasiswa.

Dosen perlu mengintegrasikan pengalaman mahasiswa sebelumnya dalam pembelajaran dan mengakomodir keragaman kemampuan mahasiswa. Kualitas interaksi dosen-mahasiswa, interaksi antar mahasiswa serta cara ekspresi dosen baik menyemangati atau menghukum, kemauan belajar mahasiswa, kemauan meminta bantuan (terutama mahasiswa baru) merupakan faktor yang berdampak pada iklim belajar.

Yang perlu dihindari adalah microagressions yaitu perlakukan tidak nyaman dari teman maupun dosen pada individu yang marginal di kelas, atau hal yang sehari-hari dianggap remeh, yang kita tidak sadar menjadikan mahasiswa kita merasa 'direndahkan'.

Hal ini dikatakan dosen prodi pendidikan luar biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Pujaningsih dalam workshop strategi pembelajaran berbasisuniversal design for learningdi Universitas Lambung Mangkurat.

Menurut siaran persnya, Pujaningsih Lebih lanjut dikatakan bahwa mengenal mahasiswa dan bagaimana keunikan mereka diakui di kelas adalah keniscayaan. "Mahasiswa waspada, fokus pada ancaman terhadap perasaan mereka, merasa bukan bagian dari kelas dan fokus rendah terhadap belajar karena kurikulum yang tidak sesuai dengan kebutuhan mahasiswa," katanya, Senin (30/1).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top