Memanas Kondisi Kawasan Ini, Biden Perintahkan Pentagon Cek Kesiapan Militer AS di Timur Tengah
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Minggu (23/9) menyatakan khawatir akan peningkatan ketegangan antara Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon dalam beberapa hari terakhir.
Foto: ANTARA/AnadoluWashington - Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah memerintahkan Pentagon untuk meninjau kesiapan militer AS di Timur Tengah menyusul serangan Israel ke Lebanon, sebut Gedung Putih pada Jumat.
Istana kepresidenan dalam pernyataan mengatakan Biden "telah mendapat pengarahan beberapa kali hari ini oleh tim keamanan nasionalnya tentang perkembangan terkini di Timur Tengah."
"Dia telah memerintahkan Pentagon untuk menilai dan menyesuaikan seperlunya postur pasukan AS di kawasan tersebut guna meningkatkan pencegahan, memastikan perlindungan pasukan, dan mendukung berbagai tujuan AS," kata pernyataan itu.
Presiden AS juga telah mengarahkan timnya untuk memastikan bahwa kedutaan besar AS di kawasan tersebut mengambil semua tindakan perlindungan sebagaimana mestinya, tambahnya.
Pada Jumat (27/9) pagi, jet tempur Israel melakukan serangkaian serangan udara di pinggiran Beirut, Lebanon, dan mengklaim telah mengenai markas utama kelompok Hizbullah.
Setelah serangan udara tersebut, media Israel mengatakan bahwa tentara sedang memverifikasi apakah pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah berada di dalam area yang menjadi sasaran.
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa enam orang tewas dan 91 lainnya terluka akibat serangan tersebut.
Hizbullah belum mengomentari serangan itu.
Israel telah menggempur Lebanon sejak Senin pagi hingga menewaskan lebih dari 700 orang dan melukai hampir 2.200 lainnya, menurut angka yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Lebanon.
Kementerian tersebut juga mengatakan bahwa jumlah korban tewas di Lebanon sejak Oktober lalu mencapai 1.540, selain lebih dari 77.000 orang yang mengungsi dari wilayah selatan dan timur negara tersebut.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.500 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.
Masyarakat internasional telah memperingatkan mengenai serangan terhadap Lebanon, karena dikhawatirkan konflik Gaza berubah menjadi perang regional.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia