Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kartini Indonesia

Memaknai Semangat Kartini di Era Kekinian

Foto : koran jakarta/gemma fitri purbaya
A   A   A   Pengaturan Font

"Pada akhirnya karena setiap kali bicara mengenai Kartini, kita hanya bicara pada isu perempuan sekarang sudah bisa bersekolah karena Kartini. Banyak yang berasumsi bahwa untuk apa kita berjuang tentang kesetaraan gender lagi apabila kita sudah mencapai kesetaraan gender karena perempuan sudah bisa bersekolah. Kesetaraan gender lebih dari perempuan sudah bisa bersekolah," kata Anindya.

Ia melanjutkan, ketika berbicara mengenai kesetaraan gender, bukan hanya berbicara tentang kuantitas, namun juga kualitas. Masih banyak perempuan yang drop out dan tidak meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi merupakan suatu fakta, sementara banyak perempuan yang masih dilecehkan, bahkan oleh keluarganya sendiri dan di tempat umum, menjadi bukti bahwa laki-laki memiliki hidup yang jauh lebih aman dibandingkan perempuan.

Tunggal mengatakan hal yang sama. Untuk saat ini masih sedikit produk hukum di Indonesia yang berpihak pada perempuan yang sering mengalami kekerasan berbasis gender. Termasuk RUU Penghapusan Kekerasan Seksual yang sampai saat ini belum juga disahkan sehingga mendukung masih belum terealisasikannya kesetaraan gender, payung hukum yang memadai untuk kasus pelecehan seksual dan terus terjadinya kawin anak.

"Pendidikan soal keadilan gender, bagaimana mengenali dan mengatasi pelecehan atau kekerasan seksual masih minim. Masih ada saja yang menganggap bahwa isu ini tidak penting," ujar Tunggal. gma/R-1
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top