Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Melihat Tokoh Kitab Suci dalam Menyikapi Penderitaan

A   A   A   Pengaturan Font

Yesus berprinsip, penderitaan bagian dari misi-Nya. Di sisi lain, Dia juga berpesan agar umat-Nya berjuang keluar dari penderitaan. "Berjuanglah untuk melalui pintu yang sesak itu. Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha masuk, tetapi tidak dapat," kata Yesus dalam Lukas 13:24 (hlm 38).

Ketika penderitaan datang bukan berarti Tuhan meninggalkan kita sendirian. Justru dalam pederitaan, Tuhan datang menyertai dan membantu yang terbaik. Mungkin dengan membiarkan masalah tersebut tetap eksis, namun dengan perubahan kesadaran yang signifikan sehingga bisa berdamai dengan penderitaan tersebut. Ini berarti level spritualitasnya meningkat. Jarak dengan Tuhan makin dekat dan tidak pernah membuat takut menderita (hlm 40).

Hanya, ketika penderitaan tidak segera berhenti, padahal sudah maksimal mengobati, banyak yang menduga Tuhan diam, tidak menolong. Ini berarti orang gagal memahami Tuhan. Kisah 10 penderita kusta yang disembuhkan Yesus dalam Lukas 17:11-19 menggambarkan fenomena ini. "Lalu Yesus memandang mereka dan berkata: pergilah. Perlihatkan dirimu kepada imam-imam dan sementara mereka di tengah jalan menjadi tahir." Padahal mereka berharap bisa dipegang, didoakan atau sejenisnya oleh Yesus. Justru Yesus hanya memandang pergi.

Lalu mengapa kemudian mereka bisa sembuh? Ini berkat pandangan Yesus tadi. Sayang, hanya satu orang dari mereka yang menyadari bahwa pandangan-Nya adalah bentuk pertolongan nyata. "Pandangan Yesus ini, meski seolah tidak terlalu tampak, sebenarnya sebuah tindakan luar biasa, " tulis Josep Susanto (hlm 52).

Ada kisah lain, kebaikan orang Samaria, yang sudah menjadi ikon kebaikan dunia, The good Samaritan. Orang Samaria senantiasa bersedia menolong siapa saja yang membutuhkan secara maksimal dengan seluruh tenaga dan harta. Dia tidak menghiraukan identitas dirinya dan orang yang ditolong (hlm 169).
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top