![Melemahnya Kinerja Mesin Partai, Perlukah Indonesia Kembali ke Sistem Pemilu Tertutup?](https://koran-jakarta.com/images/article/melemahnya-kinerja-mesin-partai-perlukah-indonesia-kembali-ke-sistem-pemilu-tertutup-230610120738.jpg)
Melemahnya Kinerja Mesin Partai, Perlukah Indonesia Kembali ke Sistem Pemilu Tertutup?
![Melemahnya Kinerja Mesin Partai, Perlukah Indonesia Kembali ke Sistem Pemilu Tertutup?](https://koran-jakarta.com/images/article/melemahnya-kinerja-mesin-partai-perlukah-indonesia-kembali-ke-sistem-pemilu-tertutup-230610120738.jpg)
Bendera sejumlah partai politik dalam Kirab Pemilu di Palu, Sulawesi Tengah.
Sistem terbuka juga membuat anggota legislatif lebih bertanggung jawab terhadap konstituen. Sebab, masyarakat memegang mekanisme kontrol terhadap kinerja politikus dan parpol. Jika mekanisme kontrol ini dipindahkan ke parpol, maka pengawasan oleh masyarakat akan semakin tertutup dan hal tersebut menandakan penurunan kualitas demokrasi.
Perbaikan kelembagaan parpol
Jika berdebat tentang opsi sistem proporsional terbuka vis-a-vis tertutup, pertanyaan esensialnya adalah apakah arah konteks tata kelola pemilu dan demokrasi kita hari ini ingin memperkuat masyarakat sipil atau partai?
Jawabnya jelas, bahwa dalam sistem demokrasi, rakyatlah yang harus diperkuat dan mendapatkan ruang kendali ketimbang parpol. Sementara itu, tugas parpol adalah meningkatkan citra dan dan memperkuat kinerja mesin politiknya agar bisa hadir menjadi institusi yang mandiri, kuat, dan bercitra baik.
Lalu, bagaimana caranya untuk bisa menciptakan aturan main yang sehat?
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya