Masyarakat Apatis pada Penegakan Hukum Kasus Korupsi
Peneliti Mubyarto Institute, Awan Santosa, mengatakan masyarakat sudah semakin “muak” dengan perilaku elite yang manipulatif terhadap hukum karena terlalu banyak kasus-kasus korupsi dan ketidakadilan yang melibatkan pejabat dan aparat.
"Kondisi ini mau tidak mau akan mendorong bagaimana investasi yang ditanamkan menuntut harus kembali," katanya.
Di tingkat eksekutif juga demikian, butuh biaya tinggi dan orang-orang di sekitarnya untuk keterpilihannya. Ke depannya, ini akan mendorong terjadinya bagi-bagi rezeki.
Di lembaga yudikatif pun demikian, kepemimpinan lembaga-lembaga negara yang harus melalui uji kepatutan dan kepantasan atau fit and proper test, sangat besar kemungkinan terjadi pembicaraan yang transaksional.
"Intinya, negara ini butuh perubahan yang menyeluruh, konsisten, tanpa kompromi," tegas Suhartoko.
Direktur Celios, Bhima Yudisthira, mengatakan perilaku permisif soal korupsi memperburuk citra Indonesia di mata internasional.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya