Masjid Kubah Emas Brunei
Foto: istimewaNegara kecil berpenduduk mayoritas Islam, Brunei, memiliki banyak tempat yang boleh juga dikunjungi sebagai destinasi liburan. Tentu saja yang tak boleh dilewatkan adalah ikon negeri berpenduduk sekitar 350.000 tersebut adalah masjid kubah emas Sultan Omar Ali Saifuddin. Tempat salat yang dibangun tahun 1958 ini mampu menampung 3.000 umat.
Masjid ini juga menjadi lambang kemegahan Brunei dan merupakan masjid terbesar Brunei dengan empat menara megah yang dihiasi 29 kubah emas. Nama Sultan Omar Ali Saifuddin III diambil dari sultan keturunan ke-28 Kesultanan Brunei Darussalam. Dibangun di atas lahan lima hektare, masjid ini berada di muara Kampung Ayer Bandar Seri Begawan, Ibu Kota Brunei. Ia dikenal sebagai Bapak Modernisasi Brunei. Wisatawan yang beragama Islam bebas masuk ke dalam masjid, sedangkan pengunjung nonmuslim diminta mengenakan jubah hitam.
Menurut Wikipedia, arsitektur Islam modern ini memadukan gaya Mughal dan Italia. Bangunan masjid sendiri dirancang biro arsitekur Booty and Edwards Chartered berdasarkan rancangan karya arsitek berkebangsaan Italia, Cavaliere Rudolfo Nolli, yang dulu bekerja di Teluk Siam.
Ciri khas yang paling mengagumkan dari masjid ini adalah kubahnya karena dilapisi emas murni dengan menara 52 meter. Masjid ini dibangun di atas laguna atau kolam buatan di tepi Sungai Brunei di Kampong Ayer. Masjid ini memiliki menara marmer dengan kubah emas, dilengkapi taman yang permai dan air mancur. Taman indah yang mengelilingi masjid melambangkan taman surgawi dalam kepercayaan Islam.
Sebuah jembatan membentang di tengah laguna menuju Kampong Ayer di tengah sungai. Sebuah jembatan marmer lainnya menuju ke bangunan yang merupakan replika Perahu Mahligai Kerajaan milik Sultan Bolkiah yang memerintah pada abad ke-16. Hampir seluruh bahan bangunan masjid diimpor dari luar negeri. Misalnya, marmer dari Italia. Batu granit dari Shanghai, Tiongkok. Lampu kristal dari Inggris dan karpet dari Arab Saudi. Sampai kini, masjid tersebut menjadi destinasi utama wisatawan asing.
Kampong Ayer
Menyatu dengan masjid kubah emas Sultan Omar Ali, Kampong Ayer (KA), menjadi bagian tak terpisahkan destinasi pelancongan. KA sama saja artinya kampung air dalam bahasa Indonesia. Di permukiman ini tinggal warga lokal yang masih dalam rumah-rumah tradisional berupa rumah panggung di pinggir Sungai Brunei.
Tapi, kawasan tersebut kini menadi pusat kota yang dalam bahasa setempat disebut Pusat Bandar. Makanya, juga terletak di pusat kota Bandar Seri Begawan (BSB), Ibu Kota Brunei. Kawasan ini sudah sejak lama memang menjadi pusat keramaian alias perdagangan atau perekonomian, sehingga pantas bila kini menjadi pusat perekonomian BSB. Tak kurang dari sekitar 40.000 warga tinggal di KA.
KA terbangun dari rangkaian desa kecil yang tersambung terus-menerus dalam jembatan sambung hampir 30.000 meter panjang jembatan. Di sini sebagai pusat keramaian juga ada permukiman, masjid, restoran-restoran, tempat makan lain, toko-toko, sekolah, dan rumah sakit.
Untuk penggemar kuliner bisa mencari berbagai makanan di pasar malam Gadong sebagai destinasi orang lapar dengan suasana indah di malam hari. Banyak tenda jajanan di pasar malam ini. "Tapi, di sini pukul sepuluh malam sudah 'mati' tak ada kehidupan lagi," kata seorang penjaga hotel, Ihsan.
Makanan yang disajikan juga banyak mirip di Tanah Air, seperti sate, ayam bakar, atau ikan-ikanan. Untuk yang namanya beda, tapi rasa dan bahan sama dengan di Tanah Air adalah "nasi katok". Ini menu terdiri hanya dari nasi, sambal, ayam goreng, dan bumbu-bumbu. "Nasi katok murah," kata seorang pedagang nasi katok, Susan. Satu bungkus hanya satu dollar Brunei. Sederhana, tetapi enak, mungkin karena bumbunya.wid/G-1
Redaktur: Aloysius Widiyatmaka
Penulis: Aloysius Widiyatmaka
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM-Pekerja Migran
- 2 Kabar Gembira untuk Warga Jakarta, Sambung Air PAM Baru Kini Gratis
- 3 Perluas Akses Permodalan, Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM hingga Pekerja Migran
- 4 KPU: Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Jakarta pada Kamis
- 5 Panglima TNI Mutasi 101 Perwira Tinggi, Kepala BSSN dan Basarnas Juga Diganti