Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 23 Jan 2025, 01:05 WIB

Masa Pengungsian Korban Kebakaran Selama Tujuh Hari dan Bisa Ditambah

Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta mengunjungi tenda pengungsian korban kebakaran di Kebayoran, Rabu (22/1).

Foto: ANTARA/HO-Pemprov DKI Jakarta.

JAKARTA – Kebutuhan para korban kebakaran Jalan Kemayoran Gempol, RW 04, Kebon Kosong, Jakarta Pusat, dijamin terpenuhi dengan baik selama dalam tanggap darurat, khususnya selama dalam pengungsian. “Kami memastikan kebutuhan dasar seperti makanan, minuman, pakaian anak-anak dan perlengkapan keluarga,” ujar Kepala Dinas Sosial Jakarta, Premi Lasari, Rabu.

Premi menjelaskan, kebakaran Selasa (21/1) dini hari itu telah menghanguskan 543 bangunan. Sebanyak 607 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 1.797 jiwa harus mengungsi. Dinsos telah menyiapkan bantuan makanan siap saji untuk kebutuhan sehari-hari.

Menurut Premi, bantuan ini melibatkan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta serta dukungan TNI/Polri. Selain itu, sebanyak 13 tenda pengungsian telah didirikan untuk menampung para korban. Untuk sementara mereka ditempatkan di halaman Polres Jakarta Pusat. Prioritas untuk lansia, anak-anak, dan wanita.

Premi menyampaikan, dinsos menerapkan standar operasional prosedurdalam penanganan pengungsi. Pengungsian awal berlangsung selama tujuh hari. Jika diperlukan perpanjangan, dia akan berkoordinasi dengan BPBD untuk izin tambahan selama tiga hari.

Premi menjelaskan, BPBD Jakarta dapat memberikan rekomendasi untuk penanganan lebih lanjut, apabila masa pengungsian perlu diperpanjang. “Kami berharap semua korban tertangani dengan baik, terutama dari sisi pelayanan publik. Proses ini akan terus kami pantau untuk memastikan kondisi mereka aman dan nyaman,” jelas Premi.

Lebih jauh Premi menuturkan, penanganan dengan sinergi dinsos dan BPBD. Ada juga instansi lain. Semua terus berkoordinasi untuk memastikan pemenuhan kebutuhan dasar para korban. Premi menambahkan, seluruh institusi berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik agar para korban dapat kembali ke kondisi normal secepat mungkin.“Kami tegaskan, penanganan bencana yang cepat dan terorganisasi itu penting, sehingga para korban terlindungi dan terlayani dengan baik selama masa pemulihan,” jelas Premi.

Bakti Kesehatan

Sementara itu, Polres Metro Jakarta Pusat, menggelar bakti kesehatan lapangan untuk membantu para korban kebakaran Kemayoran sebagai respons kemanusiaan. “Kami memberikan layanan kesehatan gratis, terutama untuk anak-anak, lansia, wanita, dan bayi,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Condro.

Susatyo menambahkan, kegiatan bakti kesehatan dilaksanakan di posko pengungsian yang ditempatkan halaman Polres Metro Jakarta Pusat dalam sejumlah tenda. Kapolres menjelaskan bahwa bakti kesehatan lapangan untuk memastikan para pengungsi tetap sehat.

Menurutnya, lebih dari 100 korban kebakaran telah terdaftar untuk mendapatkan layanan kesehatan. Mereka ditangani 29 petugas kesehatan dari tim medis Polres, Dinas Kesehatan, dan relawan. Pemeriksaan meliputi pengecekan kesehatan umum. Pengobatan untuk korban sesak napas akibat asap. Ada juga pembagian masker, vitamin, dan obat-obatan.

Selain pemeriksaan kesehatan, tim medis juga memberikan edukasi tentang kebersihan dan pencegahan penyakit di lingkungan pengungsian. “Kondisi lingkungan yang padat serta banyaknya anak-anak dan lansia membuat kami lebih waspada terhadap risiko penyakit menular,” katanya.

Kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Dinas Sosial, TNI dan organisasi masyarakat. Selain layanan kesehatan, dapur lapangan yang didirikan di posko pengungsian juga membantu memenuhi kebutuhan gizi para pengungsi.

Kapolres juga memastikan bahwa tim kesehatan akan terus bersiaga selama situasi tanggap darurat berlangsung. Dia akan terus memantau kondisi kesehatan para korban hingga situasi pulih sepenuhnya. Bakti kesehatan ini merupakan salah satu wujud kepedulian untuk meringankan beban para korban.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Aloysius Widiyatmaka, Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.