
Lingkungan Sehat Jadi Fondasi Keluarga Sejahtera
Wamendukbangga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, pada bakti sosial penanaman 1.500 pohon bakau dalam rangka memperingati Hari Suci Nyepi Tahun 1947 (2025 Masehi).
Foto: ANTARAJAKARTA – Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, menyatakan bahwa lingkungan yang sehat adalah fondasi untuk mewujudkan keluarga sejahtera.
"Penting menjaga hubungan dengan alam karena tidak bisa dipisahkan dari pentingnya keluarga itu sendiri.Apalagi, lingkungan yang sehat adalah fondasi bagi keluarga yang sejahtera. Alam adalah tempat kita hidup dan keluarga adalah tempat kita membentuk identitas serta nilai-nilai kehidupan," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (23/2).
Isyana menyampaikan hal tersebut pada bakti sosial penanaman 1.500 pohon bakau dalam rangka memperingati Hari Suci Nyepi Tahun 1947 (2025 Masehi) di Mangrove Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Dia juga menyebutkan dalam sub-urusan pembangunan keluarga yang merupakan fondasi penting dalam mempersiapkan generasi muda berkualitas dengan tetap mengedepankan nilai-nilai spiritual, salah satu dari delapan fungsi keluarga yakni keagamaan.
"Pelaksanaan fungsi keagamaan dalam keluarga menjadi sangat relevan pada perayaan Nyepi, yang mengajarkan kita untuk menghentikan segala aktivitas dan mencari kedamaian dalam diri. Di tengah kesibukan dunia yang penuh tantangan, kita perlu kembali ke inti nilai kehidupan dalam keluarga sebagai unit dasar yang pertama dalam pembentukan karakter, moral, dan tanggung jawab sosial" paparnya.
Menurutnya, melalui penanaman 1.500 pohon bakau tersebut, masyarakat diingatkan akan pentingnya menjaga alam, yang tidak hanya berfungsi sebagai penjaga keseimbangan ekosistem, tetapi juga berperan langsung dalam menjaga kehidupan manusia dan keluarga.
"Penanaman bakau ini adalah wujud konkret dari rasa tanggung jawab terhadap alam, yang akan memberikan manfaat bagi keluarga kita dan generasi yang akan datang. Dengan demikian, menjaga hubungan yang baik dengan alam adalah bagian dari menjaga keharmonisan dalam keluarga," ucapnya.
Isyana juga menuturkan bahwa umat Hindu mengenal konsep Tri Hita Karana, yaitu hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama manusia, dan manusia dengan alam. Penanaman bakau dilakukan untuk memastikan kelestarian alam, di mana keluarga sebagai unit terkecil merupakan tempat pertama untuk mengajarkan nilai-nilai tersebut demi mencapai Generasi Emas 2045.
"Hutan bakau tentu memiliki fungsi untuk menghasilkan oksigen. Keluarga-keluarga yang tinggal di sekitar di Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, akan menikmati udara-udara yang lebih bersih dan berkualitas untuk kesehatan dan keluarga mereka," ujar dia.
Berita Trending
- 1 Aksi Bersih Pantai Menteri LH dan Panglima TNI di Pangandaran, Peringati Hari Peduli Sampah
- 2 Jangan Beri Ampun Pelaku Penyimpangan Impor. Itu Merugikan Negara. Harus Ditindak!
- 3 Andreeva Kejutkan Iga Swiatek dan Lolos ke Semifinal Dubai Open
- 4 Bima Arya Tegaskan Retret Kepala Daerah Tingkatkan Kapasitas Kepemimpinan
- 5 Akademisi: Perlu Diingat, Kepala Daerah yang Sudah Dilantik Sudah Menjadi Bagian dari Pemerintahan dan Harus Tunduk ke Presiden