Mantan Presiden Duterte Ancam Pemisahan Diri Mindanao
Ancaman Duterte l Mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, saat berpidato di hadapan pendukungnya di Davao City, Mindanao, pada 28 Januari lalu. Saat menyampaikan pernyataan pada Selasa (30/1) lalu, Duterte mengancam akan memisahkan wilayah Mindanao dari Republik Filipina.
Perseteruan antara Presiden Marcos Jr dengan mantan Presiden Duterte kian memanas dan yang terkini Duterte mengancam akan memisahkan wilayah asalnya, Mindanao, dari Republik Filipina.
MANILA - Mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, kembali melancarkan kritiknya terhadap Presiden Ferdinand Marcos Jr, dengan mengatakan penggantinya ingin memperkuat kekuasaannya melampaui batas masa jabatan yang ada dalam konstitusi.
Dalam kritikan terbarunya, Duterte, 78 tahun itu, bahkan mengancam akan memisahkan wilayah asalnya, Mindanao, yang mencakup sepertiga kepulauan Filipina, dari wilayah lain di negara tersebut.
"Anggota DPR Pantaleon Alvarez telah memimpin langkah kemungkinan bagi upaya penandatanganan mengenai keinginan Mindanao untuk memisahkan diri dari Republik Filipina," kata Duterte pada Selasa (30/1) lalu.
"Ini bukan pemberontakan, bukan hasutan. Menurut saya, ada proses di hadapan (PBB) di mana Anda harus mengumpulkan tanda tangan (bagi pemisahan wilayah)," imbuh ayah dari Wakil Presiden Sara Duterte itu.
Keretakan dalam aliansi dua keluarga politik paling berpengaruh di Filipina yang memenangkan pemilu 2022 ini semakin terlihat selama sepekan terakhir, ketika Duterte dan penggantinya saling melontarkan tuduhan penggunaan narkoba, sementara seorang politisi putra bungsu Duterte menyerukan agar Marcos jr untuk mengundurkan diri.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya