Mantan Menteri Pertambangan dan Energi Subroto Meninggal Dunia
Mantan Menteri Pertambangan dan Energi Subroto.
Foto: IstimewaJAKARTA - Mantan Menteri Pertambangan dan Energi era Presiden Soeharto sekaligus Sekjen OPEC, Prof Dr Subroto meninggal dunia, di Jakarta, Selasa (20/12).
Menurut informasi yang diterima Koran Jakarta, Subroto meninggal pada pukul 16.25 WIB hari ini di Jakarta, pada usia 99 tahun.
Berikut kabar duka meninggalnya Prof Dr Subroto yang diterima Koran Jakarta
Berita Duka Cita
Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Roji'un
Telah berpulang ke Rahmatullah pada hari Selasa, 20 Desember 2022 pukul 16.25. WIB di Jakarta pada usia 99 tahun.
Prof. Dr. Subroto
Pendiri dan Ketua
BIMASENA, Masyarakat Pertambangan dan Energi
Semoga amal ibadah Almarhum diterima oleh Allah SWT, diberikan tempat yang terbaik dan mulia disisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran.
Aamiin Ya Rabbal'alamiin
informasi waktu dan tempat persemayaman serta pemakaman akan kami beritahukan lebih lanjut
Keluarga Besar,
BIMASENA, Masyarakat Pertambangan dan Energi.
Subroto lahir pada 19 September 1923 di Kampung Sewu, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Ia adalah anak ketujuh dari delapan bersaudara pasangan Martosuwignyo dan Sindurejo.
Setelah lulus tingkat SD atau Hollandsch Inlandsche School (HIS) zaman Belanda, Subroto melanjutkan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) dan Sekolah Menengah Tinggi (SMT).
Subroto kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) lulus sarjana muda pada Maret 1955.
Setelah meraih gelar Master of Arts dari Universitas McGill Montreal, Kanada pada 1956, Subroto kembali ke Indonesia untuk mengambil program doktor ekonomi di UI. Subroto meraih gelar doktor ekonomi dari UI pada 1958.
Subroto juga ditugaskan sebagai dosen Seskoad di Bandung. Salah satu muridnya adalah Soeharto.
Setelah Soeharto menjadi Presiden RI, Subroto dan kelompoknya diangkat sebagai penasehat bagi pemerintahan yang baru tersebut.
Subroto mula-mula diangkat sebagai Menteri Transmigrasi dan Koperasi (11 September 1971-28 Maret 1973), selanjutnya sebagai Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi (28 Maret 1973-29 Maret 1978), dan Menteri Pertambangan dan Energi selama dua periode kabinet (29 Maret 1978-21 Maret 1988).
Pada periode 31 Oktober 1984-9 Desember 1985, Subroto terpilih menjadi Presiden Konferensi Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak atau Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan pada 1988 menjadi Sekretaris Jenderal OPEC yang berkedudukan di Wina, Austria.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Marcellus Widiarto
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting
- Trump Tunjuk Produser 'The Apprentice', Mark Burnett, sebagai Utusan Khusus untuk Inggris
- Presiden Prabowo Terbitkan Perpres 202/2024 tentang Pembentukan Dewan Pertahanan Nasional