Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Minggu, 01 Des 2024, 09:18 WIB

Malaysia Dilanda Banjir, Lebih dari 122.000 Orang Mengungsi

Orang-orang erjalan melalui jalanan yang terendam banjir saat hujan lebat di Pasir Puteh, Kelantan, Malaysia, 30 November2024.

Foto: CNA/AFP/Mohd Rasfan

KUALA LUMPUR - Lebih dari 122.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat banjir besar yang disebabkan oleh hujan deras yang melanda beberapa negara bagian di utara Malaysia , kata pejabat bencana pada Sabtu (30/11).

Jumlah tersebut melampaui 118.000 orang yang mengungsi selama salah satu banjir terburuk di negara itu pada tahun 2014. Pejabat penanggulangan bencana mengkhawatirkan jumlah tersebut bertambah karena hujan deras tak kunjung reda.

Jumlah korban tewas empat orang yang tercatat di Kelantan, Terengganu, dan Sarawak.

Kelantan dilanda beban banjir paling parah, meliputi 63 persen dari 122.631 orang yang mengungsi, menurut data Badan Penanggulangan Bencana Nasional.

Hampir 35.000 orang dievakuasi di Terengganu, sisanya dilaporkan dari tujuh negara bagian lainnya.

Hujan deras, yang dimulai awal minggu ini, terus mengguyur kota Pasir Puteh di Kelantan, di mana orang-orang terlihat berjalan melalui jalan-jalan yang tergenang air setinggi pinggul.

"Daerah tempat tinggal saya banjir sejak Rabu. Air sudah mencapai koridor rumah saya dan hampir masuk ke dalam," kata warga Pasir Puteh sekaligus petugas kebersihan sekolah Zamrah Majid, 59 tahun, kepada AFP.

"Beruntungnya, saya memindahkan kedua mobil saya ke tempat yang lebih tinggi sebelum permukaan air naik."

Ia mengaku mengizinkan cucu-cucunya bermain air di depan rumahnya karena airnya masih dangkal.

"Tapi kalau airnya tinggi, bahaya, takutnya hanyut," imbuhnya.

"Saya belum menerima bantuan apa pun, baik itu kesejahteraan atau bantuan lainnya."

Muhammad Zulkarnain (27), yang tinggal bersama orang tuanya di Pasir Puteh, mengatakan mereka terisolasi.

"Tidak ada jalan masuk atau keluar bagi kendaraan apa pun untuk memasuki lingkungan saya," katanya kepada AFP.

"Tentu saja saya takut... Untungnya kami mendapat bantuan dari LSM, mereka memberi kami pasokan makanan seperti biskuit, mie instan, dan telur."

Banjir merupakan fenomena tahunan di negara Asia Tenggara berpenduduk 34 juta orang ini akibat angin musim timur laut yang membawa hujan lebat dari November hingga Maret.

Ribuan personel layanan darurat telah dikerahkan di negara-negara rawan banjir bersama dengan perahu penyelamat, kendaraan roda empat, dan helikopter, kata Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi, yang mengepalai Komite Manajemen Bencana Nasional.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: AFP

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.