Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Maksimalkan Kampanye Influencer, Banyak Brand Akan Gunakan AI

Foto : Electric Runaway.

Tangkapan layar Instagram seorang influencer virtual.

A   A   A   Pengaturan Font

Semakin banyak brand dilaporkan tertarik menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan machine learning dalam kampanye influencer mereka.

Dalam laporan bertajuk The Influencer Marketing Benchmark Report 2023, Influencer Marketing Hub menuturkan 62,9 persen brand tertarik menggunakan AI dan machine learning untuk memaksimalkan kampanye influencer marketing. Sementara, 25, 4 persen lainnya masih mempertimbangkan hal ini dan hanya 11 persen brand menolak gagasan ini.

Survei tahunan terhadap sekitar 3.500 agensi pemasaran, merek, dan tenaga profesional terkait lainnya itu menunjukkan mayoritas atau 64 persen brand yang disurvei mengaku akan menggunakan analitik media sosial untuk mengidentifikasi influencer yang paling efektif untuk brand atau kampanye tertentu.

Meskipun responden tidak mengklarifikasi hal ini, Influencer Marketing Hub mengatakan para brand kemungkinan berniat untuk bekerja dengan salah satu platform influencer yang menawarkan teknologi untuk mengidentifikasi influencer yang sesuai dengan kampanye mereka.

Meskipun agak kurang umum, penggunaan AI juga akan digunakan dalam kampanye influencer untuk menemukan dan mendistribusikan konten yang relevan. Menariknya, 5,6 persen brand mengatakan akan menggunakan AI untuk mengidentifikasi influencer dan engagement palsu.

Sebagai informasi, AI sendiri adalah cabang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan sistem atau program komputer yang dapat melakukan tugas-tugas yang memerlukan kecerdasan manusia, seperti memahami bahasa manusia, memecahkan masalah, belajar, dan mengambil keputusan.

Dewasa ini, AI memang sudah banyak digunakan dalam kampanye influencer, salah satunya terlihat dari kemunculan influencer virtual yang bisa dibuat menggunakan teknologi generative adversarial network (GANs) dan deep learning untuk menghasilkan gambar dan video yang terlihat sangat mirip dengan manusia.

Lil Miquela, misalnya. Influencer virtual yang dibuat oleh perusahaan startup California itu telah memiliki jutaan pengikut di media sosial dan telah bekerja sama dengan merek-merek terkenal seperti Calvin Klein dan Prada.

Menurut survei yang sama, sekitar 60,4 persen brand mengaku pernah bekerja sama dengan setidaknya satu influencer virtual selama 2022.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top