Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Makna Amerika Serikat Di Jalur Kesepakatan Paris

Foto : Antara
A   A   A   Pengaturan Font

Dampak dari peristiwa alam tersebut adalah bencana hidrometeorologi, yang merenggut korban jiwa dan puluhan ribu orang terpaksa mengungsi.

Tidak berhenti di sana. Pandemi COVID-19 seperti menjadi pembawa pesan kelam betapa riskannya kesehatan masyarakat dunia di masa depan, karena perubahan iklim akan semakin membuka risiko pandemi zoonosis lainnya.

Belum rampung mengatasinya, dunia harus mulai pasang kuda-kuda dengan mencuatnya lagi kasus infeksi virus nipah di beberapa negara di Asia. Sistem kesehatan global yang tertatih saat ini bisa saja runtuh dihadapkan pada dua pandemi sekaligus.

Dalam laporanLancet Countdown 2020bertajuk Kesehatan dan Perubahan Iklim, 120 akademisi dan peneliti dari 35 institut yang di dalamnya termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyebutkan, jika para pemimpin negara dapat mengambil tindakan nyata dan cepat mengatasi dampak perubahan iklim dengan melaksanakan komitmennya membatasi kenaikan suhu global jauh di bawah dua derajat Celsius, maka dunia dapat memitigasi guncangan masalah iklim sekaligus menyelamatkan kesehatan masyarakat.


Seperti kata aktivis iklim muda asal Swedia Greta Thunberg, semakin lama menghindari kenyataan yang tidak nyaman itu, semakin lama berpura-pura mampu menyelesaikan darurat iklim dan ekologi tanpa memperlakukannya dengan cara kedaruratan, maka semakin besar waktu berharga yang hilang.

Yang diperlukan, adanya anggaran karbon tahunan yang mengikat, bukan lagi sukarela, untuk memastikan suhu tidak naik melewati 1,5 derajat Celsius.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top