Makin Canggih, TNI AL Uji Fungsi 'Drone VTOL' di Atas KRI Semarang-594
Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal) menguji kemampuan dua unit pesawat nirawak multicopter VTOL fixed wing drone dari atas geladak KRI Semarang-594, Jumat (20/12/2024).
Foto: ANTARA/HO-Dinas Penerangan PuspenerbalJakarta - Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal) berhasil menguji coba fungsi dua unit pesawat nirawak (drone) multicopter vertical take-off landing (VTOL) di atas KRI Semarang-594.
Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut Letkol Laut (KH) Rohman Arief saat dihubungi di Jakarta, Senin, menjelaskan uji terbang itu yang berlangsung minggu lalu (20/12), terdiri atas dua tahap, yaitu uji terbang untuk orientasi pilot dan uji kemampuan drone ambil gambar dan pengiriman data ke stasiun pengendali/ground control station (GCS) di atas kapal.
"Dalam uji terbang pertama, drone berhasil melakukan orientasi pilot, sedangkan pada uji terbang kedua, drone dilengkapi kamera Topotech DIT 30B untuk menguji kemampuan pengambilan gambar dan pengiriman data ke GCS," tutur Kadispen Puspenerbal.
Dia melanjutkan kegiatan itu ditinjau langsung oleh Komandan Wing (Danwing) Udara 2 Puspenerbal Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah, sementara perwira yang melaksanakan uji kemampuan drone, yaitu Letda Laut (E) Oscar Panji N dan Letda Laut (E) Juan Syah P.
Kolonel Adam, dalam siaran resmi Puspenerbal, menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan untuk menguji kemampuan drone sekaligus memastikan alat tersebut mampu melaksanakan tugas pengintaian dan pengumpulan data secara efektif.
Dia melanjutkan hasil uji fungsi drone itu terlihat dalam kumpulan data yang dikumpulkan dalam tiga format berbeda, yaitu video thermal, video wide, dan zoom besar.
"Thermal image video berfungsi dengan sangat baik mendukung operasi yang memerlukan pengawasan visual jarak jauh. Dengan kecepatan jelajah stabil di kisaran 20–22 m/s, drone juga berhasil menjalankan misi waypoint sejauh 3 kilometer secara otonom mengikuti jalur yang telah ditentukan," papar Danwing Udara 2 Puspenerbal.
Wing Udara 2 Puspenerbal membawahi empat skuadron udara yang salah satunya Skuadron Udara 700/Pesawat Udara Tanpa Awak. Skuadron itu saat ini diperkuat 14 unit pesawat nirawak (UAV) intai ScanEagle yang merupakan hibah dari Amerika Serikat. UAV itu yang merupakan buatan Boeing dapat beroperasi pada ketinggian di atas 15.000 kaki (4.572 meter) selama lebih dari 20 jam. Kecepatan terbang ScanEagle sekitar 111 km/jam dan kecepatan maksimum 148 km/jam. Batas ketinggian terbang mencapai 5.950 meter.
Kemudian, Skuadron Udara 700 juga diperkuat drone Schiebel Camcopter S-100 buatan Austria dari Mitraco.
Berita Trending
- 1 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 2 Kenaikan PPN 12% Bukan Opsi Tepat untuk Genjot Penerimaan Negara, Pemerintah Butuh Terobosan
- 3 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal
- 4 Pemerintah Harus Segera Hentikan Kebijakan PPN 12 Persen
- 5 Libur Panjang, Ribuan Orang Kunjungi Kepulauan Seribu