Mafia Impor Pangan Kembali Merajalela
Kabareskrim Polri, Komjen Listyo Sigit, menegaskan memerintahkan Satgas di setiap wilayah Polda untuk mengecek gudang-gudang importir kedelai dan distributor kedelai di wilayah Cikupa, Cengkareng, dan Bekasi. "Saya juga perintahkan untuk mengecek harga, ketersediaan kedelai serta sentra-sentra pengolahan khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) yang merupakan produsen tempe dan tahu," paparnya.
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyatakan tidak segan memproses importir kedelai yang mencoba menimbun dan memainkan harga. "Polri merespon kelangkaan kedelai di pasar terutama importir, apabila di temukan ada dugaan pidana maka Satgas Pangan akan melakukan penegakan hukum," kata Argo.
Menurut Argo, Satgas Pangan Bareskrim Polri sudah mengecek gudang importir kedelai pada Selasa (5/1) yang berada di Bekasi, PT Segitiga Agro Mandiri. Selanjutnya, PT Sungai Budi di Daan Mogot, Kota Tangerang, Banten.
Lokasi lain yang diperiksa yaitu PT FKS Mitra Agro di Pasar Kemis, Pasir Jaya, Cikupa, Tangerang. Dari pemeriksaan itu diketahui perusahaan itu masih memiliki stok 474,29 ton dari total 533,29 ton yang mereka impor. n ers/E-9
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya