Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Ma Kyal Sin "Malaikat" Pejuang Demokrasi Myanmar

Foto : ISTIMEWA

MA KYAL SIN BERSAMA PENGUNJUK RASA I Gadis Myanmar berusia 19 tahun, Ma Kyal Sin, ramai diperbincangkan di media sosial setelah tewas tertembak tepat di kepalanya saat demontrasi di Mandalay, Myanmar, Rabu (3/3). Militer Myanmar menembak pengunjuk rasa dan menewaskan sekitar 38 orang demonstran. Kyal Sin, yang juga dikenal dengan nama Deng Jia Xi dan Angel, itu dijuluki “Malaikat” pemulih demokrasi di negaranya. Dia rela mengorbankan keselamatannya sendiri demi mengakhiri pemerintahan diktator militer di negaranya.

A   A   A   Pengaturan Font

Ma Kyal Sin selalu membiarkan bajunya berbicara. Dalam salah satu unjuk rasa anti-kudeta Myanmar, dia menempelkan tulisan di belakang jaket hitamnya: "Kami membutuhkan demokrasi. Keadilan untuk Myanmar. Hormati suara kami".

Beberapa minggu kemudian, Kyal Sin menggunakan kaos dengan tulisan: "Semuanya akan baik-baik saja ('Everything will be OK'), ketika remaja berusia 19 tahun itu ditembak mati di sebuah protes jalanan kota terbesar kedua di Myanmar, Mandalay, Rabu (3/3).

Slogan tersebut telah menjadi refrein pedih yang bergema di media sosial, dan ribuan orang hadir untuk pemakamannya di Mandalay pada Kamis.

Kyal Sin, yang juga dikenal dengan nama Deng Jia Xi dan Angel, itu dijuluki "Malaikat" pemulih dan pejuang demokrasi di negaranya. Dia rela mengorbankan keselamatannya sendiri demi mengakhiri pemerintahan militer.

Penggemar dansa ini bergabung dengan ratusan ribu orang di seluruh negeri untuk menyerukan pembebasan pemimpin sipil, Aung San Suu Kyi, yang telah ditahan sejak militer mengambil alih pemerintahan pada 1 Februari.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top