Lonjakan Pemakaian AC Kian "Memanggang" Bumi
Panas Terik l Sejumlah turis menggunakan payung saat mengunjungi Taj Mahal saat musim panas baru-baru ini. Panas terik di India diperkirakan akan meningkatkan penjualan pendingin ruangan dalam beberapa tahun mendatang.
Logika di balik ledakan AC itu sederhana. Ekonom mencatat terjadinya lonjakan penjualan ketika pendapatan rumah tangga tahunan mendekati 10.000 dollar AS di sejumlah titik kritis tempat terpanas di dunia yang baru-baru ini.
Di India misalnya, di mana lebih dari 80 persen populasinya belum memiliki AC, produk domestik bruto (PDB) per kapita yang disesuaikan dengan daya beli untuk pertama kalinya akan mencapai 9.000 dollar AS pada 2023.
"Kami beroperasi dalam peluang yang tidak terbatas," kata Kanwaljeet Jawa, yang mengepalai cabang Daikin Industries, produsen AC terbesar di dunia. "Dalam beberapa tahun terakhir, penjualan kami telah tumbuh lebih dari 15 kali lipat," tutur dia.
Tetapi memperluas cakupan AC terlalu cepat juga mengancam memperburuk krisis yang dihadapinya karena sebagian besar unit menggunakan zat pendingin yang jauh lebih merusak daripada karbon dioksida.
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya