Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Diskusi Kebangsaan | Peran Kebangsaan Kampus Rendah

Libatkan Siswa Dalam Kegiatan Belajar di Masyarakat

Foto : ISTIMEWA

Bagong Suyanto

A   A   A   Pengaturan Font

Hal senada juga diungkapkan oleh Syamsidar. Menurutnya, pendidikan di Indonesia kurang mengajarkan anak untuk memiliki sifat kompetitif. Karena itu, yang terjadi, sebagian besar anak kurang memiliki motivasi untuk mengungguli prestasi-prestasi anak lain yang bermunculan.

"Berpikirlah untuk jadi kompetitornya pendiri Facebook, Mark Elliot Zuckerberg, bukan bekerja untuk Facebook. Mestinya, anak-anak kita dilatih untuk berpikir ke sana," tegas dia.

Harus Peka

Guru Besar Sosiologi Ekonomi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Bagong Suyanto, menilai bahwa yang terjadi di Indonesia saat ini adalah McDonaldisasi perguruan tinggi. Perguruan tinggi mencetak lulusan seperti prinsip-prinsip restoran cepat saji sehingga banyak masalah sosial yang tidak dapat dipecahkan melalui prasangka ilmiah semata. "Padahal tantangan kita membuat lulusan yang peka, kritis, dan memiliki empati, Bukan hanya sibuk membangun kokohnya kurikulum, " tandasnya.

Menghadapi revolusi industri 4.0, lanjut Bagong, tak hanya kelompok menengah ke atas yang diajak untuk maju mengikuti era itu. Namun, masyarakat kelompok menengah ke bawah juga harus menjadi perhatian, terutama kesejahteraannya. Sebab, berdasarkan data yang ada, sebanyak 70 persen penduduk di Indonesia hanya menempuh pendidikan jenjang SD-SMP.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top