Libatkan Siswa Dalam Kegiatan Belajar di Masyarakat
Bagong Suyanto
Selain itu, lanjutnya, ketimpangan ekonomi yang tinggi juga ditunjukkan dalam data yang pernah dirilis Oxfam Indonesia bersama International NGO Forum on Indonesia Development pada Februari lalu. Harta yang dimiliki empat orang terkaya di Indonesia setara, bahkan gabungan harta lebih dari 100 juta warga miskin di Indonesia. "Hal itu menunjukkan kesenjangan yang sangat tinggi," kata Bagong.
Dalam kesempatan itu, Bagong, juga menyinggung banyak tentang kebijakan pemerintah yang kurang memiliki keberpihakan terhadap masyarakat miskin. Ia mencontohkan sedikitnya program dan gagasan yang berorientasi kapada masyarakat miskin.
Bagong mengambil contoh konsep Go Green yang diusung Pemkot Surabaya dengan melarang warga beraktivitas di bantaran Kali Mas, termasuk MCK. Dalam praktiknya, aktivitas MCK di bantaran Kali Mas muncul lantaran para pemukim tidak memiliki MCK pribadi. "Warga dilarang beraktivitas di bantaran kali, di sisi lain, Pemkot Surabaya tak memberikan fasilitas yang memadai.
"Hal tersebut, kata Bagong, menunjukkan bahwa pemerintah abai terhadap kesejahteraan warganya. "Pejabat harus berempati, learning from the people, belajar dari masyarakat. Tapi, yang dilakukan sekarang, memberi 'pelajaran' kepada orang miskin. Kota ini makin indah, tapi juga kian memarjinalkan orang miskin," pungkasnya. SB/E-3
Komentar
()Muat lainnya