Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

ITS Kembangkan Alat Pembuat Es Bertenaga Surya

Foto : Istimewa

Cahaya matahari yang ditangkap oleh panel surya kemudian diubah menjadi arus listrik searah atau Direct Current (DC). Berdimensi 2x1,64 meter, panel surya 300 watt-peak (wp) yang digunakan dapat memenuhi kebutuhan listrik lemari es hingga 20 jam per hari.

A   A   A   Pengaturan Font

SURABAYA - Tim riset dari Laboratorium Instrumentasi Pengukuran dan Identifikasi Sistem Tenaga (LIPIST) di Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), baru-baru ini menginovasikan pembuatan alat penghasil es ramah lingkungan. Menggunakan fotovoltaik atau panel surya, alat ini digunakan untuk mengonversi cahaya matahari menjadi listrik.

Salah satu anggota tim, Irgi Israr Altamis mengungkapkan bahwa proyek sosial yang dilakukan timnya tersebut sementara ini bertujuan untuk membantu meningkatkan produksi nelayan di Desa Bringsang, Sumenep, Jawa Timur. Memiliki potensi bahari yang besar, kelompok nelayan di desa tersebut masih kesulitan dalam pemenuhan ketersediaan bahan pengawet berupa es. "Permasalahan yang dihadapi adalah daya listrik yang ada tidak dapat memenuhi kebutuhan suplai listrik untuk lemari es," ungkapnya.

Terletak di kawasan pesisir, Desa Bringsang cenderung mendapatkan intensitas cahaya matahari yang tinggi sepanjang tahun. Hal ini memungkinkan cahaya matahari menjadi sumber energi listrik baru selain Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang penggunaannya terbatas di desa tersebut. Di samping itu, pemakaian fotovoltaik dinilai efektif untuk mengurangi emisi karbon, serta upaya untuk menjaga konsentrasi oksigen di udara.

Mahasiswa Departemen Teknik Elektro itu menjelaskan, alat yang digunakan merupakan lemari es low watt ramah lingkungan yang terintegrasi dengan fotovoltaik. Cahaya matahari yang ditangkap oleh panel surya kemudian diubah menjadi arus listrik searah atau Direct Current (DC). Berdimensi 2x1,64 meter, panel surya 300 watt-peak (wp) yang digunakan dapat memenuhi kebutuhan listrik lemari es hingga 20 jam per hari.

Lebih lanjut, arus listrik yang dihasilkan kemudian dibawa ke Solar Charge Controller (SCC) untuk memastikan panel surya menghasilkan daya maksimum dan mentransfernya ke baterai dengan efisiensi tinggi. "Baterai berfungsi untuk menyimpan energi sehingga alat ini tidak hanya beroperasi saat terkena sinar matahari, tetapi juga saat malam hari," tambah mahasiswa asal Jember itu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top