Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Budaya

Mengubah Cita Rasa Kuliner Barat

Foto : afp/ BAY ISMOYO
A   A   A   Pengaturan Font

Kekaisaran Romawi kemudian mengikuti berabad-abad pemerintahan Kekaisaran Aleksander Agung.

Kekaisaran Romawi kemudian mengikuti berabad-abad pemerintahan Kekaisaran Aleksander Agung. Kekaisaran itu mengubah jalan rempah menjadi salah satu rute komersial terpenting dalam sejarah, membawa budaya penggunaan rempah-rempah bahkan ke negeri-negeri yang belum pernah disentuh oleh Aleksander yang sekarang dikenal dengan Spanyol, Prancis, Jerman, dan Inggris.

Mengenai resep dan metode persiapan yang menjadi saksi pengaruh perpaduan budaya ini pada tabel negara-negara yang terlibat dan negara-negara tetangga, banyak yang harus dibicarakan. Ciri khas negara-negara di anak benua India adalah apa yang disebut Bharta. Hidangan ini terbuat dari daging terong panggang, diperkaya dengan bawang putih, rempah-rempah, dan rempah-rempah aromatik.

Salah satu makanan pembukapaling terkenal di Yunani adalahmelitzanosalata.Dalam masakan Timur Tengah, hidangan yang sama disebutbaba ghanoush. Di Rumania dan Hongaria disebut salatade vinete, dan di Prancis disebutcaviar d'aubergine.

Semua variasi masakannya sama, diperkaya dengan bahan-bahan daerah seperti rempah-rempah, rempah-rempah, dan senyawa aromatik. Lahirnya resep ini bermula tepat pada masa lahirnya kerajaan Indo-Yunani, sebagai saksi datangnya pasukan Aleksander. Kerajaan ini kemudian sarat dengan budaya-budaya yang baru ditaklukkan, serta pengetahuan India dalam memperkaya masakan.

Satu-satunya perbedaan adalah bahwa dalam resep Yunani, bahan dasar hidangannya terbuat dari yoghurt, sedangkan di dunia India yang menggunakan dadih. Ini adalah produk yang diekstraksi dengan menambahkanrennetatau bahan asam ke dalam susu sebagai pengganti fermentasi, berkat laktobasilus seperti halnya yoghurt.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : andes
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top