Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Lenyapnya Maskot Angkutan Ibu Kota

Foto : KORAN JAKARTA/peri irawan
A   A   A   Pengaturan Font

Dua armada bajaj merah, teronggok begitu saja di kawasan Petogogan, Jakarta Selatan. Badan bajaj ini hanya dijadikan gudang sementara oleh pelaku usaha pinggir jalan. Satu bajaj menjadi tempat menyimpan alat-alat bengkel tambal ban, dan satu lagi disulap jadi tempat makan.

Padahal, Bajaj merah ini sudah dianggap sebagai maskot Ibu Kota Jakarta. Seperti halnya becak motor atau Bentor di Medan, juga Andong di Jogja. Bajaj seringkali menjadi sasaran pelancong sebagai tanda mereka telah menginjak tanah Betawi.

Bahkan, Bajaj merah ini pernah dijadikan objek kreativitas pelaku perfilman amatir. Bajaj merah dijadikan pahlawan ketika berubah menjadi robot transformer di sebuah pemukiman kumuh. Namun, cerita ini hanya terlintas dalam sebuah film pendek yang beredar beberapa waktu lalu.

Kini, maskot Ibu Kota itu hilang ditelan jaman. Selain karena kebijakan pemerintah yang ingin menghapuskannya, bajaj merah pun sudah ditinggal pelanggannya. Rata-rata, mereka teronggok begitu saja menjadi besi tua tanpa guna.

Mesin dua taknya yang bersuara khas bakal dirindukan banyak orang. Hanya memang, asapnya yabg membumbung yang seringkali mengganggu pengguna jalan. Kini, bajaj merah itu telah berganti dengan bajaj biru. Mesin bajaj biru menggunakan sistem empat tak dengan bahan bakar gas.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top