Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Peringatan WHO

Lebih dari 50% Warga Eropa Bisa Kena Omicron

Foto : AFP/Alberto PIZZOLI

Direktur regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge

A   A   A   Pengaturan Font

COPENHAGEN - Lebih dari populasi di Eropa diproyeksikan bisa terpapar Covid-19 varian Omicron dalam dua bulan ke depan jika penyebaran infeksi berlanjut pada tingkat seperti saat ini. Hal itu diungkapkan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada Selasa (11/1).

Berbicara pada konferensi pers, direktur regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge, memperingatkan bahwa varian Omicron merupakan sebuah gelombang pasang wabah baru yang telah menyapudari barat ke timur kawasan Eropa.

"Pada tingkat ini, Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan (IHME) memperkirakan bahwa lebih dari 50 persen populasi di wilayah Eropa akan terinfeksi Omicron dalam enam hingga delapan pekan ke depan," kata Kluge kepada wartawan.

Wilayah WHO di Eropa terdiri dari 53 negara dan wilayah termasuk beberapa negara di Asia Tengah, dan Kluge mencatat bahwa 50 negara di antaranya telah mengkonfirmasi kasus varian Omicron.

Menurut WHO pada 10 Januari, 26 dari negara-negara tersebut melaporkan bahwa lebih dari satu persen dari populasi mereka telah terkena Covid-19 setiap pekan. WHO juga mencatat wilayah Eropa saat ini saja telah ada lebih dari tujuh juta kasus virus baru dilaporkan pada pekan pertama awal tahun ini.

Peringatan WHOitu muncultepat dua tahun setelah orang pertama meninggal karena virus yang kemudian diidentifikasi sebagai Covid-19.

Sejak 11 Januari 2020, kematian yang diketahui dalam pandemi ini telah melonjak menjadi hampir 5,5 juta.

Episenter Baru

Berdasarkan data itu maka kini Eropa telah berada di episenter wabah baru yang ditandai dengan peningkatan angka rawat inap di rumah sakit dan kematian.

Merujuk data selama beberapa pekan terakhir, Kluge mengatakan varian itu dikonfirmasi lebih menular dan mutasi yang memungkinkannya untuk menempel pada sel manusia lebih mudah, dan dapat menginfeksi bahkan mereka yang sebelumnya telah terinfeksi atau divaksinasi.

Namun, Kluge juga menekankan bahwa vaksin yang disetujui harus terus memberikan perlindungan yang baik terhadap penyakit parah dan kematian, termasuk untuk varian Omicron.AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top