Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Langkah Tegas Menteri BUMN

Foto : ANTARA FOTO/Adiva Niki/Lmo/aww

Dokter Penanggung Jawab Laboratorium Kimia Farma Medan Kartini Tissi Liskawini Putri (tengah) bersama Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika Adil Fadilah Bulqini (kanan) menunjukkan contoh alat swab Antigen kepada wartawan saat konferensi pers di Lantai Mezzanine Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang, Sumatera Utara, Rabu (28/4/2021). Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumatera Utara menggerebek pelayanan rapid test antigen yang diduga memakai alat bekas dan mengamankan lima orang pegawai yang bertugas pada Selasa (27/4) lalu

A   A   A   Pengaturan Font

Bagaimana jadinya jika sebuah perusaha­an layanan kesehatan yang kuncinya adalah menjaga kepercayaan masyarakat tetapi justru tidak bisa dipercaya.

Tanpa ampun, Menteri BUMN Erick Thohir memecat seluruh direksi PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) sebagai buntut kasus penggunaan alat rapid test antigen bekas di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, April lalu.

Langkah tersebut patut diapresiasi mengingat persoalan Covid-19 ini bukan main-main. Ribuan triliun dana negara dialokasikan guna memutus mata rantai penularan namun di sisi lain ada manusia-manusia tidak berhati manusia di lapangan yang meraih keuntungan pribadi.

Perbuatan mereka sungguh tidak terpuji. Bukan karena mereka meraih keuntungan miliaran rupiah, tetapi sebagai pekerja yang berada di garis depan pencegahan penularan Covid-19, mereka justru bertindak berbahaya, menggunakan alat rapid test antigen bekas yang tidak saja hasil tesnya tidak akurat, tetapi bisa menularkan virus korona ke pengguna jasa mereka.

Kasihan sekali masyarakat yang menggunakan jasa KFD, mereka sudah taat menjaga protokol kesehatan dengan melakukan tes sebagai prasyarat perjalanan, ternyata dikhianati oleh petugasnya.

Menurut pengakuan, terdapat 9.000 pengguna jasa yang menggunakan alat bekas. Jika di antara mereka ada yang tertular, dan mereka kemudian menularkan ke orang lain, betapa jahatnya tindakan yang mereka lakukan. Bisa jadi semua upaya, baik tenaga dan dana yang kita lakukan sejak April tahun lalu menjadi sia-sia hanya karena ulah segelintir oknum.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : M. Selamet Susanto

Komentar

Komentar
()

Top