Lab IPB sudah Uji 273 Sampel Pasien Terduga Covid-19
Foto: ISTIMEWABOGOR - Laboratorium Collaborative Research Center IPB telah menguji sebanyak 273 sampel pasien terduga Covid -19 yang diterima dari Dinas Kesehatan Kota Bogor dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB University, Srihadi Agungpriyono melalui pernyataan tertulisnya di Bogor, mengatakan, laboratorium IPB itu telah beroperasi sejak 13 April lalu dan hingga 24 April sudah melakukan pengujian sebanyak 273 sampel pasien terduga Covid -19.
"Dalam pelaksanaannya, laboratorium ini sudah relatif stabil dan dapat memberikan hasil uji yang tepat dalam waktu 48 jam," kata di Bogor, Minggu (26/4) Srihadi menjelaskan, laboratorium ini juga sudah melaksanakan standar pelaporan input data ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI melalui online.
"Kabar baiknya, Laboratorium Uji Covid-19 IPB University ini sudah mendapat nomor identitas dari Balitbangkes, yaitu C.50," katanya. Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten dan Kota Bogor meminta IPB University untuk membantu pengujian sampel pasien terduga COVID-19. Laboratorium Covid -19 IPB University memiliki kuota uji sementara sebanyak 60 sampel per hari, masing-masing 30 kuota untuk Kabupaten Bogor dan 30 kuota untuk Kota Bogor.
"Pelaksanaan uji ini dibiayai sepenuhnya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten dan Kota Bogor," katanya.
Menurut Srihadi, dengan status laboratorium IPB University sebagai unit yang membantu pemerintah daerah, semua sampel diterima dari Dinas Kesehatan atau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan.
"Perlu kami sampaikan bahwa setiap rumah sakit swasta yang akan memeriksakan sampel ke Laboratorium Uji Covid- 19 IPB University, harus melalui koordinasi dengan Dinas Kesehatan terlebih dulu," katanya.
Ant/P-5
Redaktur: M Husen Hamidy
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
- 2 Lestari Moerdijat: Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Inklusif Harus Segera Diwujudkan
- 3 Majukan Ekosistem Digital Indonesia, Diperlukan Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat
- 4 Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Sebut JETP Program Gagal
- 5 Meksiko, Kanada, dan Tiongkok Siapkan Tindakan Balasan ke AS
Berita Terkini
- Diterjang Banjir-Longsor, Pemkab Bima Tetapkan Status Darurat Bencana Banjir
- Trump Tunda Tarif untuk Kanada dan Meksiko, Bagaimana dengan Tiongkok?
- Syarat Beli Elpiji 3 Kg di Sub-pangkalan, Warga Harus Bawa KTP!
- Memahami Ethereum, Koin Crypto yang Tengah Populer
- Waduh, Data Pegawai Diduga Bocor, Kemkomdigi Lakukan Investigasi