Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kutil Kelamin yang Dibiarkan Bisa Berubah Menjadi Kanker

Foto : istimewa

kutil kelamin

A   A   A   Pengaturan Font

"Inovasi terapi saat ini yang juga kami jalankan adalah terapi kombinasi dengan menggunakan bahan topikal, yaitu dengan High-Intensity Focused Ultrasound (HIFU) yang dilihat sebagai salah satu alternatif yang berpotensi meningkatkan angka kesembuhan pasien dengan kutil kelamin. Efikasinya dapat mencapai 97 persen," jelas dr. Yustin.

Selain itu, sekali lagi, yang juga tak kalah penting setelah seseorang mengalami kutil kelamin adalah vaksinasi. Saat ini, terdapat tiga jenis vaksin HPV yang direkomendasikan, yaitu: Vaksin HPV 9-valent (Gardasil 0,9vHPV untuk HPV tipe 6, 11, 16, 18, 31, 33, 45, 52, 58); Vaksin HPV kuadri-valent (Gardasil, 4vHPV untuk HPV tipe 6, 11, 16, 18); dan Vaksin HPV bivalen (Cervarix, 2vHPV untuk HPV tipe 16, 18).

"Seperti yang dijelaskan sebelumnya, vaksin HPV kuadrivalen dan 9-valent, terutama, dapat memberikan perlindungan terhadap kutil kelamin dimana pemberian dosis vaksin dilakukan sebanyak 3 kali (bulan ke-0, 1, atau 2, dan 6)," tambah dr. Yustin.

Seperti yang sudah dijelaskan, vaksin sangat penting sebagai pencegahan kutil kelamin. Namun vaksin juga tidak kalah pentingnya bahkan setelah seseorang sudah pernah mengalami kutil kelamin. Beberapa studi menyarankan, agar vaksin HPV bisa diberikan sebagai pencegahan, dan sebagai terapi tambahan setelah infeksi HPV (atau kutil kelamin) sudah bersih dan telah mendapatkan pengobatan yang optimal. Hal ini bisa memperkuat imun pasien, sehingga menurunkan angka kekambuhan.

Pada praktiknya, angka kekambuhan yang cukup tinggi masih menjadi tantangan utama dalam tatalaksana kutil kelamin. Kekambuhan kutil kelamin yang tinggi menimbulkan kesulitan dalam menegakkan diagnosis dan menetapkan tatalaksana yang tepat bagi klinisi, sehingga dapat menimbulkan tekanan psikologis pada pasien, seperti inferiority complex, rasa tertekan, rasa panik, ansietas, dan depresi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top