Kurang Tidur Mempengaruhi Risiko Demensia di Usia Lanjut
Ilustrasi.
Kurang tidur di usia lanjut dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit Alzheimer. Namun, paradoksnya, tidur terlalu banyak juga demikian.
Meskipun para ilmuwan yakin bahwa ada hubungan antara tidur dan demensia, sifat hubungan tersebut rumit. Bisa jadi kurang tidur memicu perubahan pada otak yang menyebabkan demensia. Atau tidur seseorang mungkin terganggu karena masalah kesehatan mendasar yang juga mempengaruhi kesehatan otak. Dan perubahan pola tidur dapat menjadi tanda awal demensia itu sendiri.
Beginilah cara para ahli berpikir tentang berbagai hubungan ini dan cara mengukur risiko Anda berdasarkan kebiasaan tidur.
Terlalu Sedikit Tidur
Tidur berfungsi seperti mandi malam bagi otak, membersihkan limbah seluler yang terkumpul sepanjang hari. Selama proses ini, cairan yang mengelilingi sel otak membuang sampah molekuler dan memindahkannya ke aliran darah, lalu disaring oleh hati dan ginjal dan dikeluarkan dari tubuh.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya