Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kunir Asem Thumprint Cookies, Cara Lain Menikmati Tanaman Obat

Foto : Istimewa

Para peserta latihan menunjukkan karya kuliner mereka, kunir asem thumprint cookies.

A   A   A   Pengaturan Font

Untuk meningkatkan nilai tambah tanaman obat yang ada di pekarangan, warga dilatih membuat kunir asem thumprint cookies.

YOGYAKARTA - Dengok Lor merupakan salah satu dusun yang berada di Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Daerah ini memiliki komoditas unggulan berupa tanaman obat. Mayoritas setiap rumah di daerah ini memiliki taman toga yang difungsikan sebagai sumber obat untuk setiap keluarga.

Terbentuknnya taman toga disetiap rumah warga dilatarbelakangi dorongan dari Puskesmas Semanu 2. Pada tahun 2017 Puskesmas Semanu 2 mengadakan penyuluhan berkaitan dengan tanaman obat sebagai upaya pemanfaatan lahan pekarangan. Hingga pada tahun 2019 Dusun Dengok Lor dinobatkan menjadi salah satu Kampung Toga.

Dengan hasil tanaman obat yang melimpah membuat Kelompok Wanita Tani (KWT) Sekar Arum memiliki suatu gagasan untuk membuat produk yang memiliki nilai jual dan umur simpan lebih lama, muncullah pemikiran untuk membuat jamu. Pada tahun 2020 dusun ini resmi melakukan launching produk jamu yang pada saat itu berupa jamu cair siap minum.

Pada tahun 2021 KWT Sekar Arum mendapatkan pelatihan lanjutan dari Puskesmas Semanu 2 yang bekerja sama dengan pihak desa, dan salah satu universitas yang ada di Solo. Kegiatan ini berupa pelatihan pembuatan jamu instan dalam bentuk bubuk dengan mendatangkan narasumber dari salah satu UMKM yang ada di Gunungkidul, yaitu Yuniari (pemilik UMKM Herbal Yuniari).

Sejak diadakannya pelatihan tersebut KWT Sekar Arum mulai melakukan produksi secara rutin setiap Senin dan Kamis. Hal ini membuat KWT Sekar Arum memiliki penghasilan tetap yang dapat berkembang hingga saat ini.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top