Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kue Kampung Legendaris Surabaya

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Meski berbahan seadanya, rasa masakan wanita yang berjualan sejak masa remaja ini tidak sedehana. Hingga sekarang Umiati yang masih setia menggunakan resep asli Sang Ibu, Misiati, yang telah memulai usaha itu sejak 1970-an.

Bahan daging "tetelan" yang menjadi isian martabak, banyak mengandung tulang muda. Tetelan adalah potongan daging sapi berupa campuran daging, urat, lemak dan lainnya yang merupakan sisa daging dikelupas dari tulang. Sehingga saat digigit akan terasa tekstur daging yang kenyal-kenyal empuk, bercampur gurih khas daging sapi.

Pembeli juga akan merasakan sensasi pedas martabak kampung yang unik, bila umumnya unsur pedas jajanan ini kita dapatkan dari cocolan petis udang yang bercampur cabai, atau dimakan bersama cabai hijau. Bu Umi menyertakan sambal sangraian ke dalam martabak kampungnya yang punya sensasi pedas kecut yang khas, menyentak tapi tetap menyatu dengan campuran bihun, bawang prey dan dagingnya.

Selain itu seperti juga martabak kampung lain, gurih sajian ini cenderung tidak eneg, karena adonan tidak mengandung telur dan digoreng tanpa minyak samin.

Umiati menjajakan menu andalannya yang murah meriah hanya 2 ribu per potong ini setiap hari sejak pukul 10 siang hingga pukul 3 sore.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top