KRL Tak Berhenti di Tanah Abang
Petugas keamanan berjaga di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Senin (3/5/2021). Untuk antisipasi potensi penyebaran COVID-19 akibat kepadatan aktivitas di kawasan Pasar Tanah Abang, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melakukan rekayasa perjalanan untuk kereta rel listrik (KRL) tidak akan berangkat dan berhenti di Stasiun Tanah Abang pada pukul 15.00-19.00 WIB.
Foto: ANTARA/Galih PradiptaJAKARTA - Otoritas Stasiun Tanah Abang menghentikan sementara layanan kereta rel listrik (KRL) untuk mendukung program pengetatan protokol kesehatan. Pantauan Senin (3/5), perjalanan KRL dari Tangerang menuju Stasiun Pasar Tanah Abang hanya sampai Stasiun Palmerah, sedangkan dari arah Manggarai hanya sampai Stasiun Duri.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk mengendalikan membeludaknya pengunjung Pasar Tanah Abang. Salah satunya dengan mengendalikan sarana transportasi. "Kebijakan ini dilakukan guna mengurangi lonjakan penumpang ataupun pengunjung pasar Tanah Abang," kata petugas PD Pasar Jaya Unit Tanah Abang, Ridwan.
Anies telah berkoordinasi dengan PT Kereta Commuter Indonesia bahwa aturan ini untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung Tanah Abang. Ada sekitar seribu petugas gabungan TNI, Polri, Dishub, dan Satpol PP untuk menertibkan pengunjung Pasar Tanah Abang.
Pengunjung diminta selalu mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas. Petugas lain, Ramli, yang tengah berjaga juga mengakui telah diinstruksikan untuk membatasi jumlah pengunjung sesuai kapasitas tempat belanja.
"Iya sekarang memang diminta untuk diperketat," kata Ramli. Selain KRL, akses jalan menuju pasar Tanah Abang seperti Jalan Baturaya juga ditutup guna mengurangi kepadatan pengunjung. "Akses jalan ini ditutup sementara agar tidak mengalami kemacetan di area Pasar Tanah Abang," ujar salah satu Satpol PP DKI Jakarta, Agus.
Selain itu, trotoar juga tidak diperbolehkan untuk berdagang guna menertibkan pengunjung. Sekarang di sepanjang trotoar depan Pasar Tanah Abang dibentuk posko kesehatan dan dijaga para petugas.
Agak Tertib
Sementara itu, puluhan posko di Pasar Tanah Abang mulai aktif untuk mengingatkan pengunjung patuhi protokol kesehatan (prokes). Posko didirikan menyusul membeludaknya pengunjung yang berbelanja sejak Sabtu (1/5).
Mulai Senin (3/5) petugas di posko-posko tersebut terus menerus mengingatkan warga untuk mematuhi protokol kesehatan menggunakan pengeras suara. Mereka juga memberi sanksi warga yang membandel.
Apabila pada Sabtu pengunjung amat memadati Pasar Tanah Abang mulai dari pintu Stasiun Kereta Tanah Abang. Bahkan sampai ke lorong-lorong tempat belanja, maka kali ini pengunjung tidak terlalu padat dan lebih tertib.
Petugas PD Pasar Unit Pasar Tanah Abang, Ridwan, mengakui pengunjung Senin kemarin agak lebih tertib. Menurutnya, untuk mengetatkan penerapan protokol kesehatan telah diterjunkan petugas gabungan dari unsur TNI, Polri, Satpol PP dan Dishub. "Mereka membantu pengelola untuk mengendalikan keramaian di setiap sudut tempat belanja. Pengetatan akan terus dilakukan sampai lebaran," kata Ridwan.
Ia menjelaskan, Minggu (2/5), pengunjung membeludak sampai ratusan ribu. Padahal hari biasa hanya sekitar 35.000. "Jadi, sekarang pengetatan prokes ditingkatkan lagi oleh Pemprov DKI," ujar Ridwan. Salah seorang pedagang, mengaku sejak Sabtu penjualan naik tiga kali dari biasa.
"Sabtu lalu, Pasar Tanah Abang penuh banget. Sekarang ramai, tidak seperti lebaran 2020 yang sepi. Saya senang," kata salah satu pedagang, Sari. Dia berharap dengan adanya pengetatan prokes, penjualannya tidak turun. Semoga malah bisa naik karena pengunjung pasar memang berniat belanja. Selain itu, Jam tutup Pasar Tanah Abang juga diatur. Ada yang tutup pukul 16.00. Lainnya tutup 17.00 WIB. jon/Ant/G-1
Berita Trending
- 1 Ini Gagasan dari 4 Paslon Pilkada Jabar untuk Memperkuat Toleransi Beragama
- 2 Irwan Hidayat : Sumpah Dokter Jadi Inspirasi Kembangkan Sido Muncul
- 3 Trump Menang, Penanganan Krisis Iklim Tetap Lanjut
- 4 Jerman Percaya Diri Atasi Bosnia-Herzegovina
- 5 Disbun Kaltim Fasilitasi Alih Fungsi Lahan Tambang Menjadi Perkebunan