![Krisis Iklim Persulit Korban Kekerasan Berbasis Gender Mengakses Keadilan](https://koran-jakarta.com/images/article/krisis-iklim-persulit-korban-kekerasan-berbasis-gender-mengakses-keadilan-240725141044.jpg)
Krisis Iklim Persulit Korban Kekerasan Berbasis Gender Mengakses Keadilan
![Krisis Iklim Persulit Korban Kekerasan Berbasis Gender Mengakses Keadilan](https://koran-jakarta.com/images/article/krisis-iklim-persulit-korban-kekerasan-berbasis-gender-mengakses-keadilan-240725141044.jpg)
Jalan terendam banjir rob untuk menuju Dukuh Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Perempuan korban dari keluarga miskin juga harus memikirkan biaya transportasi yang tidak murah sekaligus beban pengasuhan anak. Situasi ini kerap kali mendorong perempuan untuk tidak melanjutkan pelaporan dan penanganan kasusnya.
Hambatan kian berat nan berlapis jika kekerasan dialami perempuan difabel. Mereka kerap terkena stigma negatif masyarakat, keterbatasan mobilitas, kondisi kesehatan yang spesifik, dan ketiadaan pendamping. Apalagi moda transportasi di tengah bencana iklim belum ramah difabel.
Sistem layanan terpadu yang adaptif
Sejak tahun 2015, Indonesia telah memiliki beberapa dokumen untuk mendorong adaptasi iklim yang responsif gender. Dokumen tersebut mengakui bahwa perempuan rentan mengalami berbagai bentuk ketidakadilan gender di tengah krisis iklim.
Sayangnya, pembangunan sistem layanan terpadu yang adaptif masih belum menjadi program strategis pemerintah.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya