![Krisis Iklim Persulit Korban Kekerasan Berbasis Gender Mengakses Keadilan](https://koran-jakarta.com/images/article/krisis-iklim-persulit-korban-kekerasan-berbasis-gender-mengakses-keadilan-240725141044.jpg)
Krisis Iklim Persulit Korban Kekerasan Berbasis Gender Mengakses Keadilan
![Krisis Iklim Persulit Korban Kekerasan Berbasis Gender Mengakses Keadilan](https://koran-jakarta.com/images/article/krisis-iklim-persulit-korban-kekerasan-berbasis-gender-mengakses-keadilan-240725141044.jpg)
Jalan terendam banjir rob untuk menuju Dukuh Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Dua hambatan
Ada dua hambatan besar yang dialami korban maupun pendamping kekerasan berbasis gender: akses jalan dan risiko kesehatan. Hambatan ini saling berkelindan satu sama lain dan dipengaruhi oleh keterbatasan sistem layanan yang ada saat ini.
Pertama, persoalan akses jalan dan transportasi. Perempuan korban dan pendamping harus berganti-ganti alat transportasi untuk melakukan pelaporan, penanganan, dan mengakses sistem perlindungan.
Di Desa Morodemak, sebelum banjir rob menutup sebagian jalan utama, perempuan dapat dengan mudah menggunakan sepeda motor untuk menuju lembaga layanan yang berjarak 15 km. Namun, setelah terjadi banjir rob, mereka harus menggunakan angkutan umum yang tidak tersedia setiap waktu.
Gambar di atas dibuat oleh komunitas perempuan nelayan Puspita Bahari selama saya melakukan penelitian dengan metode Feminist Participatory Action Research (FPAR) pada Mei 2024.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya