Krakatau Steel Perluas Fasilitas Produksi
Krakatau Steel Logo
Foto: istimewaJAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan BUMN produsen baja nasional, PT Krakatau Steel tengah memperluas fasilitas produksinya di Cilegon, Banten. Langkah tersebut mendorong industri baja di dalam negeri untuk meningkatkan daya saing dan produktivitasnya sehingga mampu berkontribusi dalam program substitusi impor sebesar 35 persen pada 2022.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Krakatau Steel merupakan perusahaan kebanggaan Indonesia yang telah melakukan banyak perubahan dan kemajuan. "Transformasi Krakatau Steel berjalan dengan baik, terutama karena sekarang sudah menjadi perusahaan publik. Apalagi dengan dioperasikannya pabrik HSM 2, HRC PTKS menjadi 3,9 juta ton per tahun," jelas Menperin di Jakarta akhir pekan lalu.
Menperin menyebut tengah pekan lalu, dirinya berkunjung ke lokasi pabrik perusahaan itu di Cilegon Banten. Hasil kunjungan tersebut akan disampaikan kepada Presiden agar beliau bisa langsung hadir untuk memastikan perluasan fasilitas HSM 2 tersebut.
"Rencananya investasi sebesar 521 juta dollar AS ini akan diresmikan oleh Presiden RI pada pekan ketiga April mendatang," ujar Menperin. "Kapasitas produksi di tahap pertama sebesar 1,5 juta ton Hot Rolled Coil (HRC) per tahun. Untuk tahap selanjutnya ditargetkan meningkat menjadi 4 juta ton HRC/tahun," imbuhnya.
Produk HRC tersebut diharapkan dapat mengisi pasar baja nasional, terutama untuk supply chain otomotif dan pengembangan infrastruktur yang semakin didorong agar meningkat. "Kami percaya ini akan memberi kontribusi signifikan, khususnya bagi industri otomotif," ujar Menperin.
Pasar Otomotif
Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim menyampaikan produk utama dari HSM 2 ini adalah produk baja HRC yang didedikasikan untuk memenuhi pasar otomotif dengan spesifikasi kualitas yang tinggi. "Dengan dioperasikannya pabrik HSM 2, kapasitas produksi HRC Krakatau Steel bertambah 1,5 juta ton per tahun," jelasnya.
Dia menambahkan, produksi eksisting HSM PTKS saat ini mencapai 2,4 juta ton, artinya dengan penambahan 1,5 juta ton dari pabrik HSM 2, kapasitasnya menjadi jadi 3,9 juta ton per tahun. "Kami bisa berkontribusi terhadap market HRC lokal sebesar 65 persen, sisanya didukung oleh industri lainnya di dalam negeri," jelasnya.
Kemenperin memproyeksikan, pada 2021, sektor industri logam dasar tumbuh 3,54 persen. Hal ini menunjukkan industri baja merupakan industri high resilience yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 5 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
Berita Terkini
- Warga Diminta Waspada, Gunung Ibu di Halmahera Barat Sudah Dua Kali Erupsi
- Meningkat, KCIC Sebut 100 Ribu Tiket Whoosh Terjual Untuk Momen Natal dan Tahun Baru
- Terus Meluas, Otoritas Victoria Keluarkan Perintah Evakuasi Akibat Kebakaran Semak
- Wamenhub Minta KCIC Siapkan Pengoperasian Stasiun Kereta Cepat Karawang
- Kesadaran Deteksi Dini Kanker Payudara Perlu Ditingkatkan