Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 04 Feb 2025, 09:38 WIB

Riau Ditargetkan Jadi Percontohan Tumpang Sari Jagung-Cabai

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono (tengah) melakukan penanaman jagung secara simbolis di sela kunjungan kerja di Kecamatan Rumbai Pesisi, Kota Pekanbaru, Riau, Senin (3/2/2025).

Foto: ANTARA/HO-Humas Kementan

JAKARTA - Provinsi Riau ditargetkan menjadi daerah percontohan terbaik dalam penerapan program tumpang sari jagung dan cabai di lahan perkebunan sawit.

“Riau ini termasuk salah satu yang ditarget besar karena lahan sawitnya juga besar, perkebunannya juga besar. Sehingga peremajaan sawit itu diharapkan nanti ada tumpang sari dengan jagung dan juga dengan cabai,” kata Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono di sela kunjungan kerja di Kecamatan Rumbai Pesisi, Kota Pekanbaru, Riau, Senin (3/2).

Menurut Sudaryono, Riau memiliki potensi besar untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan, terutama dalam komoditas jagung.

Wamentan mengungkapkan pemerintah telah mencanangkan target pertanaman jagung seluas 1,2 juta hektare untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor.

Komoditas pertanian di Indonesia, terutama jagung, cabai, dan padi gogo, terus berkembang pesat di berbagai daerah Indonesia.

Dia mengaku optimistis target produksi 1,2 juta ton jagung dapat tercapai dalam waktu dekat. Pasalnya, kini pemerintah terus menggenjot produksi jagung dengan melibatkan berbagai unsur, salah satunya Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

“Saya kira tumpang sari itu salah satu langkah yang sangat bagus dan kita lihat seluruh Indonesia sekarang sedang bergeliat semua untuk menanam jagung. Mereka berlomba-lomba meningkatkan produksi," kata Wamentan.

"Bahkan dari kepolisian juga punya peran yang sangat besar dalam kaitannya swasembada jagung ke depan,” tambahnya.

Dengan luas lahan sawit yang besar di Riau, Wamentan berharap tumpang sari jagung dan cabai dapat diterapkan untuk meningkatkan produksi pangan sekaligus mengoptimalkan penggunaan lahan yang ada.

Pemerintah pun bertekad untuk tidak mengimpor jagung pada  2025, dengan mengandalkan peningkatan produksi dalam negeri.

“Presiden sudah menargetkan tidak impor jagung di tahun 2025. Dengan tumpang sari, kita bisa memanfaatkan umur sawit yang sudah ada dan menghasilkan tanaman lain seperti jagung dan cabai,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur Riau Rahman Hadi menyambut baik perhatian yang diberikan oleh Kementerian Pertanian terhadap peningkatan produksi jagung dan cabai di daerahnya.

Ia mengungkapkan Provinsi Riau memiliki potensi yang sangat besar dalam mendukung produksi pangan nasional.

“Kami menyampaikan terima kasih atas perhatian Bapak Wamentan terhadap peningkatan produksi di daerah kami. Perlu diketahui, Provinsi Riau memang memiliki potensi yang sangat besar dalam mendukung produksi nasional,” kata Rahman.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pemuda Tani Indonesia Soeroyo juga menyatakan komitmennya untuk mendukung Polri dalam menjalankan program pemerintah yakni penanaman jagung dan padi dengan menargetkan 50 ribu hektare lahan.

“Dan 50 ribu lainnya untuk padi dalam mendukung target Polri 2 juta hektar yang telah kita targetkan. Kami yakin, dengan kerja sama yang solid, target ini bisa tercapai dalam waktu cepat dan singkat,” kata Soeroyo.

Dia berharap dengan adanya program tumpang sari ini, dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Riau, mengoptimalkan penggunaan lahan perkebunan sawit, serta mendukung pencapaian swasembada pangan di Indonesia.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: Lili Lestari

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.