Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

KPNas: Transformasi Kelola Sampah di Pantura Jabar Suatu Keharusan 

Foto : ANTARA/Desi Purnama Sari

Seorang anak berjalan melintasi aliran sungai yang dipenuhi sampah di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Senin (15/7/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Masalah kebersihan, keindahan dan kelestarian lingkungan berlaku bagi semua orang, semua agama di dunia ini. Pemeluk Kristen, Hindu, Budha dan lainnya dalam teologinya dilarang membuat kerusakan di muka bumi, justru diharuskan menjaga kebersihan, kerapian, keindahan dan keberlanjutan.

Mengutip Radar Banten, Provinsi Banten menghasilkan sampah 7,19 ribu ton/hari. Hal itu berdasar data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK RI tahun 2022. Menurut data SIPSN, volume timbulan sampah di Provinsi Banten mencapai 2,62 juta ton pada 2022. Terbesar kelima di Indonesia. Sedang timbulan sampah Kabupaten Serang 1.135,84 ton/hari, dan Kota Tangerang Selatan 972,63 ton/hari.

Timbulan sampah Kota/Kabupaten Serang cukup banyak jika tidak dikelola dari sumber akan menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Kedua pemerintahan tidak bisa hanya mengandalkan TPA, apalagi sampah tidak diolah dan akan menjadi gunung-gunung sampah. Sampah tiap tahun akan terus bertambah sejalan dengan pertumbuhan penduduk, perkembangan pembangunan dan kota, perdagangan, pelayanan jasa, gaya hidup, dll.

Sampah di darat yang tidak terkelola ketika hujan akan terbawa air masuk ke sungai, kemudian ke pantai dan laut. Berdasarkan laporan media massa dan kajian ilmiah, berbagai jenis sampah itu di temukan hingga Pulau Tunda. Saya pernah melakukan pendampingan di wilayah ini lebih dari 20 tahun lalu, kondisinya sangat terbelakangan dan ketika itu penduduknya kekurangan pangan akibat bantuan Raskin tak kunjungan datang.

Antara melaporkan pada 16 Juli lalu, aliran sungai kurang lebih sepanjang 500 meter di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten dipenuhi sampah plastik sehingga menghambat aliran air. Tumpukan sampah nampak menutupi aliran sungai yang didominasi oleh sampah-sampah plastik rumah tangga. Bahkan airnya pun berwarna hitam pekat dan menimbulkan aroma tidak sedap ketika berjalan menyusuri sungai tersebut.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top