Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Koto Tangah Padang Tangani "Stunting" Lewat Program Kalimuntiang

Foto : ANTARA/ HO Diskominfo Padang

Peresmian program Kalimuntiang dalam penanganan kasus Stunting di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang,Sumbar

A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, Sumatera Barat, membuat Program Kolaborasi Lintas Instansi, Universitas, Masyarakat Tanggulangi Stunting (Kalimuntiang) guna menekan anak gagal tumbuh akibat kekurangan gizi atau stunting di daerah tersebut.

PADANG - Pemerintah Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, Sumatera Barat, membuat Program Kolaborasi Lintas Instansi, Universitas, Masyarakat Tanggulangi Stunting (Kalimuntiang) guna menekan anak gagal tumbuh akibat kekurangan gizi atau stuntingdi daerah tersebut.

Asisten I Pemko Padang Edi Hasymi di Padang, Jumat, mengapresiasi Program Kalimuntiangyang bertujuan menguatkan kolaborasi perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat, dalam upaya menekan angkastuntingdi Kota Padang

"Ini merupakan salah satu upaya kerja sama dengan perguruan tinggi yang ada di Kota Padang dalam membantu menangani masalah kesehatan, salah satunya masalahstunting. Ada Universitas Perintis Indonesia yang saat ini sudah melakukan itu," kata dia.

Ia mengatakan pihak kampus melalui mahasiswa melakukan edukasi masyarakat terkait kebutuhan gizi bayi dan balita yang harus dipenuhi agar anak tidak mengalamistuntingatau kekurangan gizi.

Menurut dia, edukasi ini dapat diberikan langsung kepada masyarakat baik mendatangi rumah yang memiliki anak balita maupun di posyandu yang tersebar di daerah setempat.

Sementara itu PlhCamat Koto TangahErwin mengatakan latar belakang diluncurkan program ini disebabkan tingginya angkastuntingdi Kecamatan Koto Tangah.

Data pada tahun 2022, kata dia, sebanyak 147 dari 10.02 anak di kecamatan itu mengalamistunting. "Itu artinya 14,6 persen anakstuntingdi Kecamatan Koto Tangah," jelasnya.

Menurut dia, tidak hanya itu, penyebab stunting juga dipengaruhi karena keluarga yang minim dengan pengetahuan makanan bergizi. Selain itu kondisi tersebut diperparah dengan adanya COVID-19 sehingga rendahnya kunjungan ke posyandu atau puskesmas.

"Kita menggandeng Universitas Perintis Indonesia dengan salah satu program studi ilmu gizi diharapkan dapat menekan angkastunting," katanya.

Sementara Rektor Universitas Perintis Indonesia Yendrizal Jafri menyampaikan program yang dilumcurkan merupakan University Sosial Responsibility (USR).

"Universitas Perintis Indonesia siap membantu dan terbuka dalam penanganan penurunan angkastuntingdi Kecamatan Koto Tangah," katanya.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Sujar

Komentar

Komentar
()

Top