Korut Protes Latihan AS dengan Korsel dan Jepang
Kapal induk bertenaga nuklir AS, USS George Washington
Foto: AFP/JOAQUIN SARMIENTOSEOUL – Korea Utara (Korut) pada Sabtu (23/11) memproteslatihan militer gabungan baru-baru ini oleh Amerika Serikat (AS), Korea Selatan (Korsel), dan Jepang, dan memperingatkan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan segera jika diperlukan untuk mempertahankan negara.
Pekan laluketiga negara mengadakan latihan gabungan selama tiga hari yang dijuluki Freedom Edge, yang menampilkan jet tempur dan pesawat patroli laut serta kapal induk bertenaga nuklir, USS George Washington.
“Kami dengan tegas memperingatkan AS dan para pengikutnya yang memusuhi Korut untuk segera menghentikan latihan militer yang menyebabkan provokasi dan ketidakstabilan yang dapat mendorong konfrontasi militer di Semenanjung Korea dan sekitarnya menjadi konflik bersenjata yang nyata,” kata Kementerian Pertahanan Korut.
Militer Korut akan tetap menjaga semua opsi yang tersedia dan mengambil tindakan segera jika diperlukan untuk mengendalikan risiko secara preemptif, sambil mengawasi dengan ketat aktivitas militer AS dan sekutunya, imbuh kementerian itu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah KCNA.
Sementara pada Jumat (22/11), Kementerian Luar Negeri Korut juga memprotes rancangan resolusi HAM Korut diadopsi oleh Komisi Ketiga Majelis Umum PBB, dengan menyebutnya sebagai provokasi politik yang memutarbalikkan fakta.
KCNA melaporkan bahwa juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut mengatakan, pengadopsian HAM Korut yang didominasi oleh AS dan negara sekutunya adalah provokasi politik yang melanggar martabat dan kemandirian negara.
Ditambahkan pula, pengadopsian resolusi HAM tersebut dinilai sebagai bentuk intervensi dalam hal urusan dalam negeri Korut dan melanggar dasar Piagam PBB yang mengutamakan kehormatan terhadap hak kebebasan dan prinsip yang tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
Jenderal Terluka
Terkait dengan pengiriman tentara Korut ke Russia, Wall Street Journal (WSJ) melaporkan padaKamis (21/11) bahwa serangan Ukraina ke wilayah Kursk telah mengakibatkan seorang jenderal tingkat tinggi Korut mengalami luka-luka.
Dengan mengutip pernyataan pejabat pemerintah Barat, WSJ melaporkan bahwa jenderal Korut tersebut mengalami luka-luka itu diperkirakan terkena seranganmisil dari udara ke darat buatan Inggris, Storm Shadow, yang diluncurkan Ukraina pada tanggal 20 November lalu.
Melalui media sosial pada waktu itu, 12 unit Storm Shadow dilaporkan menyerang target yang diperkirakan sebagai markas pimpinan militer di wilayah Kursk, yang biasa digunakan oleh jenderal pasukan Korut dan Russia.
Sebelumnya, pemerintah Ukraina menyatakan bahwa sebanyak 500 orang jenderal Korut telah masuk ke wilayah Russia untuk memimpin pasukan Pyongyang, dan di antaranya terdapat 3 orang jenderal berpangkat tinggi. ST/KBS/I-1
Berita Trending
- 1 Kampanye Akbar, RIDO Bakal Nyanyi Bareng Raja Dangdut Rhoma Irama di Lapangan Banteng
- 2 Cegah Jatuh Korban, Jalur Evakuasi Segera Disiapkan untuk Warga Sekitar Gunung Dempo
- 3 Dharma-Kun Berjanji Akan Bebaskan Pajak untuk Pengemudi Taksi dan Ojek Online
- 4 Kasad Hadiri Penutupan Lomba Tembak AARM Ke-32 di Filipina
- 5 Masyarakat Perlu Dilibatkan Cegah Gangguan Mental Korban Judol