Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Minggu, 15 Sep 2024, 10:05 WIB

Korsel Pasang 1,2 GW Tenaga Surya Paruh Pertama 2024

Ilustrasi

Foto: Istimewa

Badan Energi Korea mengungkapkan, Negeri Gingseng memasang sekitar 1,2 GW tenaga surya baru selama paruh pertama tahun 2024. Korea Selatan (Korsel) diperkirakan akan menambah kapasitas antara 2,7 GW dan 2,8 GW sepanjang tahun 2024.

Angka-angka ini menunjukkan perlambatan pasar tenaga surya Korsel yang terus berlanjut. Dalam "Laporan Tahunan IEA-PVPS 2023," yang dirilis awal tahun ini, penulis yang berkontribusi, Donggun Lim, mengatakan bahwa setelah mencapai puncaknya pada 4,66 GW pada tahun 2020, instalasi tahunan telah menurun, dengan 3,92 GW pada tahun 2021, 3,28 GW pada tahun 2022, dan diperkirakan 3,31 GW pada tahun 2023.

Jika perkiraan setahun penuh dari Badan Energi Korea untuk tahun 2024 terwujud, itu akan menjadi angka terendah untuk pemasangan tahunan sejak tahun 2018, ketika 2,59 GW dipasang.

"Penurunan ini terkait dengan kebijakan energi yang berpusat pada nuklir dari pemerintah, pengetatan peraturan, dan penyusutan anggaran untuk tenaga surya, dan diperkirakan akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang," ujar laporan IEA-PVPS, dikutip dari PV Magazine, Senin (9/9).

Laporan ini menyebut prospek energi terbarukan "negatif" di Korea Selatan, dengan pemerintah saat ini menurunkan target-target standar portofolio energi terbarukan dan meningkatkan target-target untuk pembangkit listrik tenaga nuklir.

"Pemerintah saat ini telah secara drastis memotong anggaran 2024 untuk energi terbarukan. Anggaran untuk item-item dukungan energi terbarukan dari dana infrastruktur industri listrik dikurangi sebesar 42,3%, anggaran untuk dukungan penyebaran energi terbarukan dikurangi sebesar 35,4%, anggaran untuk feed-in tariff dikurangi sebesar 65,1%, dan anggaran untuk dukungan finansial untuk energi terbarukan dikurangi sebesar 27,5%," kata laporan itu.

Meskipun ada penurunan prioritas, lelang tenaga surya terus berlangsung di Korea Selatan. Negara ini telah mengoperasikan sistem lelang tenaga surya setiap tahun sejak 2011, yang berbentuk penawaran kompetitif untuk kontrak harga tetap sejak 2017. Pada tahun 2023, lelang menghasilkan 272 MW pada paruh pertama dan 60 MW pada paruh kedua tahun ini, dengan total kapasitas 332 MW.

Jiyhe Gwak, peneliti utama di Korea Institute of Energy Research mengatakan bahwa tender direncanakan akhir bulan ini, dengan kapasitas yang diumumkan belum ditentukan.

"Penyebaran PV di Korea Selatan dipimpin oleh instalasi skala utilitas, dengan proyek-proyek tenaga surya terutama didorong oleh partisipasi sektor swasta, dengan fokus pada instalasi skala menengah dan besar dengan mempertimbangkan kebutuhan modal dan ketersediaan lokasi," tuturnya.

Sebagai informasi, tenaga surya merupakan komponen krusial dalam transisi energi menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Sebagai sumber energi yang terbarukan dan melimpah, tenaga surya memungkinkan pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil, yang menjadi penyebab utama emisi gas rumah kaca. Teknologi panel surya yang semakin efisien dan terjangkau memungkinkan lebih banyak rumah tangga dan industri untuk memanfaatkan energi ini, mengurangi biaya energi serta dampak lingkungan.

Selain itu, tenaga surya mendukung diversifikasi pasokan energi, meningkatkan ketahanan energi nasional, dan membantu negara-negara memenuhi target pengurangan emisi karbon. Dengan demikian, tenaga surya berperan penting dalam mendorong transisi menuju sistem energi yang lebih hijau, efisien, dan berkelanjutan.

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.