Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 24 Jun 2023, 00:00 WIB

Korsel dan Vietnam Kerja Sama Hadapi Ancaman Nuklir Korut

Presiden Korsel, Yoon Suk Yeol (kiri) dan Presiden Vietnam, Vo Van Thuong berjabat tangan dalam upacara penyambutan, di Istana Kepresidenan Hanoi, Jumat (23/6).

Foto: NHAC NGUYEN / AFP

HANOI - Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk Yeol, dan Presiden Vietnam, Vo Van Thuong, pada Jumat, sepakat untuk mempererat kerja sama melawan ancaman nuklir Korea Utara serta mengembangkan perdagangan bilateral.

"Program nuklir dan rudal Korut adalah ancaman keamanan paling mendesak di wilayah," kata Yoon dalam konferensi pers bersama Thuong seusai keduanya mengadakan pertemuan di Istana Kepresidenan Hanoi pada hari kedua dari tiga hari kunjungan kenegaraan Yoon di Vietnam, Jumat (23/6).

Seperti dikutip dari Antara, Yoon setuju untuk menyediakan pinjaman lunak sebesar empat miliar dollar AS (sekitar 60 triliun rupiah) kepada Vietnam pada 2030 sebagai bagian dari bantuan pembangunan.

"Korsel dan Vietnam akan meningkatkan koordinasi baik di tingkat Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (Asean) maupun secara bilateral untuk menarik tanggapan bersama masyarakat internasional," kata Yoon, menambahkan.

Yoon mengatakan kedua negara akan mengadakan pembicaraan menteri luar negeri tahunan dan memperluas kerja sama industri pertahanan berdasarkan kepercayaan politik yang semakin kuat di antara kedua pihak.

Keamanan Maritim

Penjaga Pantai Korsel dan Kementerian Keamanan Publik Vietnam juga menandatangani nota kesepahaman agar Korsel akan dapat membantu memperkuat kemampuan keamanan maritim Vietnam.

"Korsel dan Vietnam telah membangun hubungan kerja sama yang dekat dan saling menguntungkan selama lebih dari 30 tahun. Tahun lalu, kami meningkatkan kerja sama bilateral menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif dalam rangka 30 tahun hubungan diplomatik," kata Yoon.

"Hari ini, Presiden Thuong dan saya membahas cara meningkatkan kerja sama kami dengan cara yang sepadan dengan peningkatan hubungan bilateral serta berkontribusi bagi kebebasan, perdamaian, dan kemakmuran di wilayah Indo-Pasifik." lanjut dia.

Dengan tujuan meningkatkan perdagangan bilateral menjadi 150 miliar dollar AS (sekitar 2,25 kuadriliun rupiah), kedua pihak sepakat membangun Sistem Pertukaran Data asal Elektronik.

Sistem tersebut memungkinkan pelaku usaha untuk menyerahkan bukti asal barang ekspor dan impor secara daring untuk memenuhi syarat bea preferensial berdasarkan perjanjian perdagangan bebas kedua negara.

Melihat besarnya potensi untuk kerja sama dalam mengembangkan unsur tanah langka yang melimpah di Vietnam, kedua pihak juga sepakat membangun pusat yang secara eksklusif menangani rantai pasokan mineral penting.

Selain itu, kedua pihak melihat bidang kerja sama lebih jauh dalam pengembangan gas alam cair, produksi energi hidrogen, kota pintar dan tanggapan perubahan iklim.

Konferensi itu juga mengarah pada kesepakatan untuk mempromosikan pertukaran lebih lanjut masyarakat antara kedua negara dengan meningkatkan dukungan bagi pendidikan bahasa Korea di Vietnam dan memperluas beasiswa bagi pelajar Vietnam di Korsel.

Yoon mengatakan Korsel akan terus memperluas bantuan pembangunan bagi Vietnam dengan menaikkan batas bantuan yang disediakan melalui Dana Kerja Sama Pembangunan Ekonomi dari 1,5 miliar dollar (sekitar 22,5 triliun rupiah) pada 2016-2023 menjadi dua miliar dollar (sekitar 30 triliun rupiah) pada 2024-2030.

Di bawah kesepakatan baru, Korsel akan menyediakan tambahan dua miliar dollar (sekitar 30 triliun rupiah) melalui Fasilitas Promosi Pembangunan Ekonomi pada 2030.

"Vietnam adalah negara kerja sama utama dalam mengimplementasikan Strategi Indo-Pasifik kami dan Inisiatif Solidaritas Korea-Asean untuk kebebasan, perdamaian, dan kemakmuran," kata Yoon.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.