Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jumat, 08 Jul 2022, 20:07 WIB

Konten Hiburan Bisa Menarik Konsumen untuk Membeli

tiktok

Foto: ISTIMEWA

JAKARTA - Mega Sales atau festival belanja di tanggal kembar seperti 7.7, 8.8,10.10, 11.11, dan 12.12 menjadi andalan bagi merek dan perusahaan e-dagang untuk menjangkau pasar. Model promosi ini dinilai lebih efektif dibandingkan cara lain dalam menarik pembeli.

Pada Februari 2022 Tiktok melakukan survei kepada ratusan pengguna dan non-pengguna tentang seberapa efektif Mega Sales yang digelar. Hasilnya perusahaan e-dagang menyatakan hiburan atau entertainment memegang peran kunci dalam menyukseskan strategi pemasaran merek pada momen Mega Sales.

Menurut para responden, memasukkan unsur hiburan ke dalam konten iklan bisa membuat pengguna lebih terikat (engaged) dan mendorong aktivitas penemuan (discovery) menjadi pembelian (purchase). Bahkan keterikatan tersebut terkadang masih terjadi dan menarik banyak konsumen setelah musim festival belanja berakhir.

Direktur Pelaksana Wavemaker Indonesia, Amir Suherlan, mengatakan survei Tiktok memberi wawasan yang dapat menjadi inspirasi bagi merek dan perusahaan e-dagang untuk menjangkau pelanggan dan meningkatkan bisnisnya selama periode Mega Sales, melalui platform Tiktok. Apalagi momen festival belanja tahun ini akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, mengingat saat ini Indonesia berada pada masa endemi.

Pada masa endemi banyak orang mulai melakukan kegiatan fisik, termasuk berbelanja. "Perubahan dari pandemi menjadi endemi tentu berdampak pada strategi pemasaran brand," ungkap Amir dalam konferensi pers virtual, Selasa (5/7).

Survei Tiktok terhadap ratusan pengguna dan non-pengguna Tiktok di Indonesia, menemukan 71 persen dari responden menemukan merek atau produk baru pada periode ini. Selanjutnya sebagian dari mereka kemudian mencari informasi lebih jauh tentang merek tersebut, misalnya melalui testimoni untuk mendapatkan informasi kelebihan dan kekurangan produk.

Sebanyak 7 dari 10 responden juga mendapatkan informasi ini dengan menonton konten yang meninjau produk incaran mereka. Pada fase pencarian informasi ini, merek yang masuk dengan konten menghibur, baik melalui kolaborasi dengan kreator ataupun iklan, bisa mendorong pengguna untuk melakukan pembelian.

Dari survei yang sama, terlihat bahwa 3 dari 10 pengguna melakukan pembelian setelah melihat iklan yang menghibur di Tiktok. Momen Mega Sales yang dipenuhi promo juga memicu lebih banyak pembelian, tepatnya 3,5 kali lipat, bahkan hampir sebagian adalah pembelian yang tidak direncanakan.

Pengalaman pengguna Tiktok yang merasa terhibur dengan konten pemasaran dan berbelanja selama Mega Sales tidak berhenti setelah periode selesai. Hal ini sejalan dengan temuan bahwa video yang dibuat pengguna dan brand tentang kegiatan belanja dengan tagar #haul dan #unboxing mendapatkan lebih banyak views.

"Itulah yang akhirnya membuat gaung tentang produk dan brand bertahan lebih lama, bahkan setelah periode festival belanja berakhir," kata Amir.

Konsistensi penyampaian informasi brand dan produk dari sebelum, selama, hingga setelah Mega Sales ini dibenarkan oleh L'Oreal sebagai salah satu merek yang melakukan kampanye pemasaran di Tiktok. "Bagi merek yang terpenting adalah membangun brand love, dengan cara mendekatkan diri dengan konsumen, melalui informasi dan konten yang relevan dengan konsumen kita," kata Chief Digital dan Media Officer, L'Oreal, Fabian Prasetya.

Menurut dia, konten pemasaran dari sebuah merek perlu terus beradaptasi dengan tren terbaru, termasuk bekerjasama dengan kreator Tiktok. Mereka dapat memanfaatkan fitur live stream sales sebagian dari solusi Tiktok for Business.

Kolaborasi dengan kreator yang menghibur dan otentik untuk mendorong pembelian. Komunitas pengguna Tiktok yang beragam dan inklusif memandang kreator lebih relateable, dan kolaborasi dengan brand pun bisa disajikan dengan otentik.

Dari hasil survei 1 dari 3 responden mengatakan bahwa mereka melakukan pembelian setelah melihat rekomendasi dari kreator. Dari sini dapat dilihat, selama Mega Sales, Tiktok membuat pembelian meningkat 2,5 kali lipat lebih banyak dibanding pengguna di platform lain.

"TikTok memimpin dalam menjadi entertainment-first, yang mengedepankan konten storytelling atau edukasi. Selain itu, konten juga otentik, menciptakan tren, dan memberikan rekomendasi, serta menghibur dan tidak memberikan kesan 'memaksa' untuk membeli," kata Sitaresti Astarini, Head of Business Marketing, TikTok Indonesia.

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.